Mohon tunggu...
Bambang Wibiono
Bambang Wibiono Mohon Tunggu... Buruh - Buruh Sarjana | Penulis Bebas | Pemerhati Sosial Politik

Alumnus Ilmu Politik FISIP Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Mengurai Jejaring Korupsi di Indonesia (2)

24 Juni 2020   19:57 Diperbarui: 24 Juni 2020   21:05 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hukum. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Konsep pendidikan karakter dan revolusi mental yang didengungkan, perlu dikawal serius sampai taraf aplikasi. Bagaimana penerapan pendidikan karakter dan budi pekerti dalam kurikulum pendidikan, sementara institusi pendidikan sendiri telah mengalami pembusukan di dalamnya? 

Ini perlu menjadi perhatian. Bagaimana penanaman kebiasaan, budi pekerti dan karakter di keluarga bisa efektif sementara budaya permisif masih subur dan para orang tua kita masih banyak yang mengamini hal-hal yang bertentangan dan bahkan masih ada yang justru menjadi aktor pelaku korupsi?

Bagaimana kita berpikir mengenai negara untuk menangani jejaring korupsi sementara negara sendiri telah disusupi dan dikooptasi oleh aktor dan kepentingan-kepentingan ekonomi yang kotor? Bagaimana memberantas KKN jika produk hukum yang dihasilkan oleh perkawinan elit politik dan ekonomi kotor justru dibuat untuk menguntungkan mereka?

Meski terkesan pesimistis, tetapi masih ada harapan untuk perbaikan Indonesia ke depan. Selama sebagian dari kita memiliki visi dan tekad yang sama mengenai pemberantasan korupsi, artinya selalu akan terbuka jalan untuk diupayakan. Semoga jalan itu semakin terbuka lebar.

***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun