"Mah, kata Papah naik kelas VIP aja gak apa-apa katanya. Biar cepat, terus juga nyaman" kataku menyampaikan pesan Papah tadi.
"Waah ya mahal ya kalau VIP. Sayang-sayang uangnya" keluh Mamah.
Aku langsung menuju bagian pendaftaran lagi.
"Sus, kalau ruangan kelas VIP ada yang kosong gak?" tanyaku pada petugas pelayanan.
"Sebentar dicek dulu ya Mas... Ini sepertinya ada 2 ruangan yang kosong Mas. Tapi ini VIP seruangan isi dua ya Mas" jawab petugas pendaftaran.
"Oke Sus, saya ambil itu aja deh biar jadwal operasi Ibu saya gak tertunda" jawabku.
Akhirnya fix saat itu juga kami diantar menuju ruangan.
___
Ruangan ini cukup luas dengan lantai yang bersih dan wangi. Terdapat dua ranjang pasien yang otomatis. Bagian kepala ranjang bisa diatur ditinggikan atau diratakan untuk memudahkan pasien tidur atau setengah duduk. Begitupun ketinggian kasur bisa diatur sedemikian rupa dengan menekan sebuah tombol.
Di sudut atas ruangan terpasang pendingin ruangan berkekuatan 1 PK. Di tengah-tengah dinding antara ranjang bagian atas menggantung televisi LCD 27 inch. Dibagian pojok ruangan ada kamar mandi yang bersih dan wangi berukuran 1,8x2,5 meter. Di bawah TV, Â ada sofa yang empuk dan meja kecil. Mungkin ini untuk tamu pasien yang berkunjung. Diantara ranjang pasien ada sekat dari tirai dan di sebelah ranjang terdapat lemari kecil dan laci yang bisa ditarik dan berubah fungsi menjadi meja makan untuk pasien.
Kebetulan ranjang sebelah ada pasien yang menempati. Tetapi katanya besok atau lusa dia diperbolehkan pulang.Â
"Lumayan nih kasurnya untuk tidur" pikirku.
Tak lama berselang, ada perawat yang datang menyapa dengan ramah dan sopan membawa sejumlah peralatan, diantaranya memberikan sepasang handuk kecil baru, sabun, sikat gigi, dan pasta gigi. Kemudian ia memasangi sprei kasur dengan yang baru. Tak lama berselang, datang lagi petugas yang memberikan snack semacam wellcome drink.