Suasana memang ramai, meskipun debat hanya dari dua orang itu. Tetapi ibu-ibu yang lain tak mau kalah membumbui cerita mengenai banjir dan penderitaan yang dibawa.
"Kalau kamu mau banjir di mal, ya, gapapa. Nanti kamu seperti  tikus lari ke sana ke mari tetap saja di dalam mal," mereka tertawa membayangkan temannya jalan ke sana ke mari sampai bosan terkurung banjir.
"Nyiksa!" si ibu yang lain tak ketinggalan.
"Sekalian saja dia jalan sama mak tua!" yang lain menimpali memancing tawa.
"Biar dia merasakan jalan sama orang tua. Pas banjir lagi! " kata yang lain disambut dengan senyuman maklum dari si ibu pemrotes.
Hari itu berita tentang Katulampa sudah menyebar. Cepat. Buat si ibu-ibu itu menghindari banjir tetap lebih baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H