Mohon tunggu...
Wiwin AstryPasaribu
Wiwin AstryPasaribu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa prodi ilmu kesehatan masyarakat fakultas kedokteran dan ilmu kesehatan universitas Jambi

Saya adalah tipe orang yang suka mencoba hal hal baru dan sangatlah peduli dengan lingkungan sekitar saya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Ekstrak Daun Seledri sebagai Alternatif Obat Kumur

22 November 2022   17:59 Diperbarui: 22 November 2022   18:17 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

      Halitosis (bau mulut) merupakan masalah umum yang terjadi yang dapat menyebabkan

tekanan psikologi seperti menurunnya kepercayaan diri seseorang. Halitosis (bau mulut) disebabkan

oleh bakteri yang terdapat di rongga mulut yang memproduksi senyawa volatile sulfur compounds

(VSCs). Senyawa volatile sulfur compounds (VSCs) adalah hasil produksi dari aktivitas bakteri

anaerob yang menghasilkan senyawa sulfur yang mudah menguap dan berbau tidak enak. Halitosis

juga dapat disebabkan karena sisa -- sisa makanan yang menumpuk di dalam mulut, kebiasaan

merokok, minuman beralkohol dan mengkonsumsi makanan yang mempunyai rasa tajam seperti

bawang putih atau bawang merah. Menurut Notoatmodjo dalam Sihite (2011) , bahwa penyebab

timbulnya masalah kesehatan gigi dan mulut pada masyarakat salah satunya adalah faktor perilaku

mengabaikan kesehatan gigi dan mulut. Berbagai tindakan telah dilakukan untuk menjaga kesehatan

rongga mulut, salah satunya menggunakan obat kumur. Chlorhexidine gluconate telah menjadi gold

standard sejak 1940 karena efektif dan mempunyai spektrum antimikroba yang luas. Meskipun

demikian, penggunaan chlorhexidine gluconate dalam jangka panjang tidak dianjurkan karena efek

samping yang dapat terjadi. Sediaan kumur telah banyak digunakan sebagai salah satu cara untuk

menjaga kesehatan rongga mulut dengan cara menghambat pertumbuhan bakteri. Salah satu tanaman

yang memilki daya anti bakteri adalah daun seledri (Apium graveolens L.). Seledri (Apium graveolens

L.) merupakan tanaman yang banyak ditemukan di Indonesia yang dapat hidup di dataran tinggi

maupun rendah dan biasanya banyak digunakan sebagai bahan pelengkap dalam masakan. Selain itu,

seledri mempunyai kegunaan lain yang itu dapat berfungsi antibakteri karena terdapat kandungan

senyawa flavonoid, saponin, tannin dan minyak atsiri. Ekstraksi daun seledri menggunakan metode

maserasi dengan pelarut etanol 96%. Ekstrak seledri (Apium graveolens L) memiliki efek antibakterial

terhadap bakteri Streptococcus mutans dengan Hambat Minimal (KHM) sebesar 3,125%. Ekstrak

daun seledri (Apium graveolens L) dapat menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans

pada konsentrasi 100% dengan daya hambat sebesar 5, 1471 mm. 

      Kelompok kami melakukan survey kepada 20 masyarakat umum dengan memberikan

beberapa pertanyaan melalui kuesioner yang telah kami sebarkan lalu , responden diminta untuk

mengisi kuesioner penelitian melalui Goggle Form. Data yang telah terkumpul kemudian

dikelompokan berdasarkan teori yang digunakan.

      Pertanyaan yang pertama , menanyakan berapa kali responden menyikat gigi dalam satu hari,

dari pertanyaan yang ada terdapat 11 responden menyatakan 2 kali menyikat gigi dalam satu hari

(55%) , 8 responden menyatakan 3 kali menyikat gigi dalam satu hari (40%) dan 1 responden

menyatakan 4 kali menyikat gigi dalam satu hari (5%). Terdapat beberapa cara untuk menghambat

pembentukan plak sehingga dapat mengurangi resiko terjadinya karies, diantaranya dengan cara

mekanis dan kimiawi. Cara mekanis yang dapat dilakukan adalah dengan cara menggosok gigi.

      Pertanyaan yang kedua, menanyakan mengenai apakah responden pernah menggunakan obat

kumur seperti yang di jual di pasaran. Hasilnya 11 responden pernah menggunakan obat kumur (55%)

dan 9 responden tidak pernah menggunakan obat kumur (45%) .Obat kumur dapat direkomendasikan

sebagai antimikroba, agen anti-inflamasi topikal, analgesik topikal, atau untuk pencegahan karies.

      Pertanyaan yang ketiga, menanyakan tentang apakah responden tahu efek samping dari

penggunaan obat kumur dalam jangka panjang. Hasilnya 16 responden tidak tahu efek samping dari

penggunaaan obat kumur dalam jangka panjang (80%) dan 4 responden yang tahu efek samping dari

penggunaan obat kumur (20%)

         Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa responden lebih banyak menggosok

gigi 2 kali sehari dan juga menggunakan obat kumur sebagai cara untuk menghilangkan bau mulut.

Tetapi banyak dari responden tidak tahu efek samping dari penggunaan obat kumur.Salah satu

obat kumur yang banyak digunakan adalah chlorhexidine tetapi obat kumur ini dapat

menimbulkan efek samping pada penggunaan jangka panjang , yaitu perubahan warna gigi,

restorasi, dan membran mukosa, peningkatan pembentukan kalkulus, gangguan pengecapan,

sensasi rasa terbakar, dan iritasi mukosa. Alternatif obat kumur untuk menggantikan chlorhexidine

adalah bahan yang memiliki daya antibakteri tanpa efek samping yaitu daun seledri. Daun seledri

(Apium graveolens L.) memiliki daya antibakteri karena memiliki kandungan flavonoid, saponin,

dan tanin.

         Sebaiknya masyarakat rutin menggosok gigi 3 kali sehari untuk menghindari halitosis dan

juga menghindari penggunaan obat kumur yang dapat menimbulkan efek samping pada

penggunaan jangka panjang menggantikanya dengan estrak daun seledri sebagai alternatif obat

kumur tanpa menimbulkan efek toksik terhadap tubuh.

      Anisa, L. , Peni, P. dan , Melok, A. (2019). Daya Antibakteri Ekstrak Daun Seledri (Apium

graveolens L.) terhadap Porphyromonas gingivalis. Diakses dari

https://jurnal.unej.ac.id/index.php/STOMA/article/view/23092/9243 pada 10 november 2022.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun