Mohon tunggu...
wi jaya
wi jaya Mohon Tunggu... -

call me jay

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pengorbanan Mulia Seorang Istri (1)

2 Mei 2014   19:58 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:56 475
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keesokan harinya saat tiba di rutan..Saya tau, nana sendiri belum aman karena dia masih diincar krediturnya..Tapi nana tidak peduli..Dia hanya ingin selalu menemani suaminya, walau sekedar membawa rokok, atau nasi bungkus..Saya dipintanya untuk tidak mengadukan kejadian kemarin..Dan jangan bilang dulu kalau nenek sudah meninggal..Karena riki pasti hancur..Semasa hidupnya...Riki adalah cucu menantu yang paling disayang..Cari waktu yang tepat dulu..

Emang dasar poxxxx, masa ngunjungin tahanan aja pake bayar..Masih malak aja..Saya sangat kesal..Sahabat saya keluar..Saya senang dia baik-baik saja..Tapi sedih dengan keberadaannya sekarang..Nana peluk teman saya ini..Mereka bahagia bisa bertemu..Dari wajah nana..Saya tau kesedihannya..Saya tau ketakutannya..Karena setelah dari rutan..Kami masih harus kembali ke rumah duka..Nana harus menghadapi lagi saudara-saudaranya yang akan mencibir dan mencaci maki dia..Tapi dia tetap tersenyum..Nana banyak bercerita tentang putra mereka..Karena Riki senang mendengar berita anaknya..

Kami pun berpisah dengan riki..Di dalam mobil..Nana terus menahan tangisnya..Tapi air matanya tidak bisa ditahannya..Saya berusaha menghiburnya..Tapi sia-sia..Saya tau saat ini..Hanya Tuhan yang bisa menghibur nana..

Kami pun tiba di rumah duka..Suasana masih sangat mencekam khusus untuk Nana..Semua mata memandang sinis padanya.."Suami penipu dipertahanin, kayak udah ga laku aja tuh cewe..dasar cewe bego", kata seorang saudaranya..Tapi Nana tidak membalas..Nana hanya duduk didepan meja penerima tamu disebelah ibunya yang selalu setia memberikan senyum untuk anaknya yang sedang terkena musibah ini..Saya duduk disebelah ibunya, dan ibunya berkata kepada saya, "Tuhan yang menyatukan, Tuhan yang boleh memisahkan", saya sungguh kaget mendengarnya..Apa bener orang-orang seperti ini masih ada didunia??Karena memang saya sendiripun bertanya-tanya..apa sih yang membuat Nana begitu setia dan tegar..Padahal dia bisa saja, walk away dari Riki..FYI, Nana wajahnya ga jelek loh..Walaupun sudah berumur 28 dengan 1 anak, wajah dan badannya masih sangat cantik..sekarang saya tau, saya mengerti..Sungguh salut saya sama keluarga kecil ini..Padahal, orang tua Nana juga terkena imbasnya akibat dari intimidasi kreditur-kreditur riki yang tidak hanya satu orang..Yang mendatangi rumah mereka, marah-marah dan mempermalukan mereka..

Keesokan harinya..Saya seorang diri mengunjungi sahabat saya Riki..Kami berbincang lama..Saya sempat bertanya, "permainan" mereka ini mau sampai dimana? Riki cuma berkata, sampai mereka ga butuh saya lagi disana..Saya bertanya gimana keadaan didalam pada Riki..Saya sedikit aneh juga, memang sahabat saya ini type yang tenang..Tapi ini beda..PENJARA..Apalagi dia etnis minoritas..Apa ga takut? Semua pertanyaan itu saya lontarkan spontan..Riki berkata.."U ga perhatiin bray? Dari tadi berapa banyak orang kunjungan yang disuruh udahan..Kita doank kan yang enggak?"

Oia, saya baru sadar..Kita berdua ngobrol sudah hampir 2 jam..Bahkan dari tadi petugas yang lewat seperti akrab dengan Riki..Menepuk pundak Riki, memberi rokok, bercanda, menawarkan cemilan..Bahkan tadi waktu saya kunjungan, saat Riki keluar..Rutan ini langsung ramai, semua nyorakin seperti "Riki bebaaassss!!!! Alhamdulilah u bebas!!!! Rikiiiii, kunjungin kita yaaaahhh!!!! i lap u rikiiiii!!

Membuat saya semakin penasaran..Apa bener seh ilmu marketingnya juga berguna disini yang isinya orang-orang serem semua?!

Riki tau kebingungan saya..Dia berkata "dimanapun kita tinggal, ada peraturan yang harus ditaati..Taati itu, dan dimanapun kita bisa tinggal"

Kami pun berpisah disitu, saya peluk sahabat saya dari kecil itu..Kenal dia dari kecil, baru kali ini saya dengar dia memohon dan baru kali ini saya melihat air matanya turun..Dia bisikkan permohonannya kepada saya..Setelah kami berpisah, tidak saya sangka..Mungkin itulah perjumpaan kami yang terakhir..

Cerita berlanjut ketika Nana tiba-tiba diperkenalkan dengan seorang pengacara untuk membantu sahabat saya oleh salah satu pihak keluarganya..Titik terang?? Nope..Disinilah justru masalah yang lebih besar menanti..

Akhirnya Riki bebas..Dengan sejumlah uang yang cukup fantastis hasil orang tua Nana merajuk pada bibi-nya dan sedikit intimidasi dari pengacaranya..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun