Pasukan keamanan pun mengeluarkan anjing pelacak, dan menembakkan gas air mata kearah tribun penonton. Situasi menjadi tidak kondusif.
Pada pukul 22.13.51 suporter memberi saran kepada polisi agar tidak menggunakan gas air mata.
"Pak, jangan pakai gas air mata. Ada anak kecil pak" katanya.
Kepanikan, histeris ratusan manusia bingung mencari jalan keluar.
42 bunyi letusan gas air mata. Membuat Kanjuruhan dipenuhi dengan asap. Hanya dalam kurun waktu 6 menit.
Tapi pernyataan ini berbeda dengan keterangan Polri yang menyebut hanya ada sekitar 11 tembakan gas air mata.
131 orang tewas, 550 orang mengalami luka-luka. Jumlah ini menjadikan tragedi Kanjuruhan menjadi tragedi mematikan nomor 2 di dunia dibawah Tragedi Stadion  Nacional Peru tahun 1964.
Sepakbola Indonesia harus dan wajib berbenah total setelah adanya insiden ini dalam segala hal.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI