Selain itu, faktor birokrasi, kebijakan, dan kurikulum yang sulit diubah menjadi hambatan tambahan. Proses pengambilan keputusan yang panjang dan struktur hierarki yang kompleks sering membuat sulit untuk memulai dan mengimplementasikan inovasi dengan cepat.
Namun, bila guru melibatkan hati dalam memberikan pembelajaran. Itu semua bukan menjadi halangan. Indonesia sendiri telah menerapkan konsep Inovasi Pendidikan.Â
Merdeka Belajar merupakan sebuah inisiatif penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Namun, keberhasilan Merdeka Belajar tidak hanya ditentukan oleh aspek teknis, tetapi juga oleh pendekatan hati yang diterapkan oleh guru.
Merdeka Belajar menghadirkan konsep pembelajaran yang lebih mandiri, kreatif, dan relevan dengan kebutuhan siswa.Â
Di tengah perubahan paradigma ini, peran seorang guru menjadi semakin krusial. Guru tidak hanya sebagai penyampai informasi, tetapi juga sebagai pembimbing dan motivator bagi siswa.
Dalam konteks Merdeka Belajar, pendekatan dengan hati oleh guru menjadi kunci utama. Guru harus dapat merangkul setiap keunikan siswa, memahami kebutuhan mereka, dan memotivasi mereka untuk belajar secara mandiri.Â
Pendekatan ini menciptakan ikatan emosional yang kuat antara guru dan siswa, mendorong semangat untuk terus belajar.
Jadi, pembelajaran tidak lagi mononton siswa mencatat atau melihat materi di papan tulis. Ms. Fika (istri penulis) melampai papan tulis dengan menggunakan media video conference.Â
Aplikasi Whatsapp, Facebook Messenger, Zoom, Microsoft Teams, hingga Google Meet adalah sarana pembelajaran Bahasa Inggris yang efektif.