Penelitian menunjukkan bahwa semakin lama dan semakin panas biji kopi disangrai maka semakin rendah kadar asam chlorogenic-nya. Kesimpulan ini menunjukkan bahwa semakin hitam biji kopi yang kita seduh akan semakin rendah keasamannya.
Faktor lain yang mempengaruhi keasaman adalah metode penyeduhan. Jika kita menyeduh kopi dengan teknik cold brew maka tingkat keasamannya jauh lebih rendah bila dibandingkan dengan menyeduh kopi menggunakan air panas.
Waktu seduh juga mempengaruhi keasaman secangkir kopi. Semakin pendek waktu penyeduhan maka cenderung lebih asam dibandingkan menyeduh dengan waktu yang lebih lama.
Selain itu, ukuran bubuk kopi juga mempengaruhi keasaman. Semakin halus bubuk maka semakin besar luas permukaan yang terpapar dengan volume air. Kondisi ini menyebabkan lebih banyak asam yang dihasilkan.
Oleh karena itu, bila kita atau Barista menyeduh kopi menggunakan bubuk yang lebih halus maka akan menghasilkan kopi yang lebih asam.
Efek Keasaman Secangkir Kopi Terhadap Lambung
Kopi pada dasarnya baik untuk kesehatan. Keasaman kopi yang muncul dari 9 senyawa asam utama pada secangkir kopi juga baik untuk kesehatan. Namun, pada beberapa orang tertentu, minum secangkir kopi dapat memperburuk kondisi kesehatan.
Persis seperti pertanyaan ibu anggota pengajian di atas. Bahwa pada orang dengan riwayat penyakit asam lambung kopi akan menyebabkan peningkatan kadar asam lambung.
Selain akibat senyawa asam pada secangkir kopi, kandungan kafein pada kopi juga berpotensi meningkatkan kadar asam lambung.
Peningkatan kadar asam lambung tentu akan memunculkan gejala nyeri atau sakit pada ulu hati.
Secangkir kopi yang kita minum setiap hari, belum terbukti menimbulkan penyakit asam lambung. Namun, jika kita sudah terdiagnosis mengalami salah satu masalah penyakit asam lambung maka sangat disarankan untuk menghindari minum kopi.