Kondisi ini menyebabkan banyak yang percaya bahwa fruktosa yang terkandung pada buah juga dapat berdampak buruk bagi kesehatan.
Hal ini merupakan fakta yang salah. Fruktosa hanya akan memunculkan efek buruk karena dikonsumsi dalam jumlah besar dan berlebihan dan kondisi konsumsi fruktosa berlebihan tersebut hampir mustahil didapatkan dengan mengkonsumsi buah secara berlebihan.
Minuman ringan dan permen akan menyebabkan fruktosa lebih cepat dicerna dan lebih cepat di metabolisme pada liver (hati).
Jadi, gula yang terkandung pada minuman ringan atau permen atau pemanis buatan dapat memberikan dampak buruk bagi kesehatan tapi tidak dengan konsumsi buah.
Manfaat Buah Bagi Kesehatan Berdasarkan Beberapa Penelitian
Seperti yang telah disampaikan sebelumnya bahwa konsumsi buah dan sayur akan mengurangi risiko penyakit tidak menular.
Sebuah tinjauan yang dilakukan oleh Dauchet L dkk pada the Journal of nutrition dari 9 penelitian terkait konsumsi buah dan sayur menemukan bahwa risiko penyakit jantung akan berkurang sebesar 7% untuk setiap satu porsi buah setiap hari. Kesimpulan sama juga ditemukan oleh  He FJ yang melakukan penelitian terhadap 278.459 orang yang diterbitkan pada Journal of Human Hypertension. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa konsumsi buah dan sayur berhubungan dengan penurunan risiko serangan jantung dan stroke.
Banyak sekali penelitian-penelitian lainnya yang menunjukkan bahwa konsumsi buah berhubungan erat dengan kesehatan dan jarang menimbulkan efek buruk. Beberapa diantaranya bahkan menunjukkan bahwa konsumsi buah dapat membantu menurunkan berat badan. Mengkonsumsi lebih banyak buat akan secara otomatis menurunkan asupan kalori harian.
Kapan Sebaiknya Menghindari atau Tidak mengkonsumsi Buah?
Meski pun buah memiliki manfaat yang besar bagi kesehatan, terdapat beberapa alasan bahwa seseorang harus membatasi konsumsi buah atau tidak mengkonsumsi buah tertentu.
Beberapa alasan tersebut antara lain:
- Intoleransi fruktosa: pada sebagian orang mengkonsumsi buah dapat menyebabkan gangguan saluran cerna. Kondisi ini terjadi karena saluran cerna tidak dapat menerima kehadiran fruktosa (alergi fruktosa)
- Menjalani diet rendah karbohidrat/diet ketogenik: tujuan utama diet ini adalah untuk menurunkan asupan karbohidrat sehingga otak mulai memprogramkan diri untuk mengubah badan keton menggantikan gula sebagai sumber energi.
- Kondisi lainnya yang harus membatasi asupan gula misalnya penderita diabetes mellitus.
- Konsumsi buah dalam bentuk jus dan buah kering: Banyak produk jus buah yang beredar di pasaran bukan berasal dari buah alami. Jus ini mengandung air lalu dicampur dengan konsentrat tertentu juga mengandung tambahan gula bahkan pemanis buatan. Bahkan ketika anda mengkonsumsi jus buah yang 100% jus buah alami juga bukan merupakan ide yang baik. Pada jus buah sudah tidak terdapat lagi serat sehingga konsumsi jus buah akan meningkatkan waktu konsumsi gula menjadi lebih cepat karena kita tidak lagi perlu mengunyah buah tersebut. Mirip seperti konsumsi minuman ringan yang telah dijelaskan sebelumnya. Buah kering juga memiliki masalah yang sama, terlalu cepat dicerna dan mengandung terlalu banyak gula.
Kesimpulan nya, mengkonsumsi buah alami dengan cara mengunyah (bukan mengkonsumsi jus, buah kering, dan produk buah lainnya) merupakan cara terbaik untuk mendapatkan manfaat kesehatan buah. Fruktosa pada buah tidak berbahaya bagi kesehatan, berbeda dengan fruktosa yang terdapat pada minuman ringan atau permen. Beberapa kondisi tertentu menyebabkan seseorang tidak dapat atau harus membatasi asupan buah. Konsumsi buah 2-3 porsi per hari dan dapatkan manfaat kesehatan dari buah yang dikonsumsi.