“ Pah , Sam ... kalian inget ga ? ini pemandangan yang selalu kita lihat bertahun-tahun lalu ...”
Suara Papa serak ... “ Ya benar “
Demikian juga Sam .... Jake diam saja . diam- diam dia pergi keluar hendak merokok ... Aku sudah mengatakan kepadanya jangan merokok di dekatku ... jika tidak bau tembakau akan merusak suasana yang ada. Jadi Jake ngeloyor pergi ....
Tidak jelas, Samar dan Pasti ... aku seperti melihat bayangan Mama di tengah- tengah kebun Peony kami ... Gaun renda nya ditengah cahaya sore langit mentari . Seperti aku bilang Dengan paras Indo Belandanya , dia selalu terlihat lebih cantik di sore hari , Karena matahari pagi , siang dan sore . Warna langit , awan dan Cahaya Matahari berpendar dengan warna yang berbeda .... pagi cenderung berwarna Putih , Hijau dan Emas . Siang hari Jingga dan Merah , ditengah langit biru dengan awan berarak bagai kapas . Tapi Sore hari adalah waktu yang sempurna . Aku sudah berhasil merangkai kepingan mimpi yang porak poranda dua puluh tahun yang lampu dan membingkainya dengan dalam sebuah pigura yang kuat .... Kebun Peony Mama ....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H