Dari informasi orang-orang di kota Vanila Sky , aku kemudian mendapat informasi tentang pemilik terakhirnya . Ibu Cindy . Cukup mudah mendapatkan informasinya . Ibu Cindy sudah pindah ke ke tengah kota . Tadinya beliau hendak menyewakan rumah tersebut untuk pondok liburan . Aku bertemu dengan beliau tiga hari kemudian.
Tapi setelah kami bertemu , mengobrol dan bernegosiasi . Beliau orang tua yang ramah , aku senang sekali minum teh dengan dirinya sore itu . Beliau juga senang tanaman dan berkebun . Di ruang tamunya yang apik itu . aku memandangi interior dan setiap lekuk sudut rumahnya . Model kuno dan penuh barang antik . Aku cocok dengan Ibu ini . Dan dari hasil negosiasi , aku sudah menelpon papa , aku akan membeli rumah kami yang lama .
Dua minggu kemudian , setelah membereskan sejumlah transaksi pembayaran dan surat-surat kepemilikan . Rumah itu menjadi milikku . J
Intinya ... semenjak aku menyelesaikan perkuliahanku jurusan Arsitektur di salah satu perguruan tinggi negri bergengsi di Kotaku , aku mulai bekerja sebagai arsitek . Aku sudah biasa mengerjakan proyek berskala besar . Tetapi aku lebih banyak mengerjakan proyek gedung dan perumahan ramah lingkungan / Ecofriendly .
Aku mulai memugar rumah mungil itu . Dengan sejumlah tukang dan mandor yang kusewa . Dindingnya aku cat kuning muda , jendelanya kutambahkan kanopi dan daun jendelanya kucat warna hijau tua  , aku selalu menyukai jendela yang lebar , karena perputaran udara dari kebun sangat baik untuk verntilasi rumah . Bagian dalam rumah aku cat dengan warna kuning , putih , pink dan peach .Warna memberi efek lebih luas . Lantainya kugosok bersih dan kupasangi parquete / lantai kayu  . Tapi ada beberapa ruangan yang aku tetap menggunakan lantai tegel . Pokoknya semua kemampuanku sebagai arsitek aku kerahkan untuk memugar rumah itu . Harus secantik mungkin . Dan jiwa Mama harus kembali ke situ .
Aku juga menugaskan tukang kebun untuk membabat semua ilalang dan rumput liar disana . Disitu aku bertemu dengan Jake , Arsitek lanscape dan kebun di kota Vanilla Sky . Kami kemudian bekerja sama menggarap kebun Mama . Aku tetap membagi kebun itu menjadi dua bagian . Kebun sayur dan kebun bunga . Kota kecil yang aku diami adalah kota yang berhawa sangat sejuk , karena masuk daerah pegunungan . Sempurna bagi seorang arsitek untuk menjadi tempat bersembunyi , paling tidak Aku masih bisa menerima pekerjaan dari Website ku sebagai arsitek , pengisi kolum on line majalah interior dan konsultant Design Interior rumah .
Aku senang berpartner dengan Jake , kami sedang mendiskusikan untuk membuka kantor konsultasi arsitek dan design interior di kota itu . Tetapi untuk design ramah lingkungan . Hanya aku mau berkonsetrasi dulu untuk rumah itu selama enam bulan ini . Dan .... pada akhirnya ... selesailah rumah dan kebun ku yang cantik .
Ini adalah puncak dari semua hasil karya yang pernah aku buat . Rumah mungil yang sempurna . Tiap ruangan bertema klasik modern . Aku sudah memasang permadani , menempatkan lukisan dan potret dalam bingkai berwarna warni . Kamar tidur amat nyaman , ranjang antik , bedcover dan bantal-bantal bersulam sudah dipasang . Aku sudah mengundang Papa dan Sam  untuk menginap disini selama mungkin .
Terakhir kebun kami . Pada sore itu , Papa , aku , Sam , Ibu Cindy dan Jake minum teh di kebun kami . Samar tapi kuat , aroma manis tanaman  Vanilla ,rumpun bunga dan tanah basah tercium . Tidak sempurna seperti Taman Eden . Paling tidak aku sudah membuat replikanya semirip mungkin .
Aku membagi kebun itu menjadi dua bagian besar . Sebelah kiri bagian sayur mayur . Aku memakai sistem Holtikultura . Barisan tanaman sayur ; wortel manis , kubis , bawang prey buncis dan labu  .Kuncupnya bermunculan rapi di tengah gundukan tanah hitam subur . Aku suka sekali memadang harmoni itu berbaris rapi .Dan kemudian di sebelah kanan , tepat disore hari , rumpun bunga Peony sebagian besar ditambah dengan Dahlia dan Tulip . Putih , Jingga , Merah Muda , Peach ... gelungan sutra berwarna warni ditengah permadani hijau .
Sore itu Langit berwarna merah muda , lembayung dan dengan gradasi berwarna abu-abu emas . Marshmallow in the sky ... Aku tercenung dan terharu . Sepertinya gunung es di hatiku mencair .Â