Mohon tunggu...
Billy Bachtiar
Billy Bachtiar Mohon Tunggu... -

NusaTalent.com

Selanjutnya

Tutup

Money

Paradox Jakarta Ramai, tapi Kenapa?

9 Mei 2016   14:38 Diperbarui: 20 Juni 2018   10:22 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yes, statistically speaking, Jakarta is a very crowded city. Ya, jalanan ibukota di pagi dan sore hari selalu dipenuhi dengan bunyi-bunyi klakson yang sekaligus pertanda bahwa kepulan-kepulan asap itu semakin terakumulasi dan memenuhi sesaknya keramaian kota Jakarta. Pemerintahan selalu berusaha meningkatkan jumlah kendaraan umum seperti Trans Jakarta, namun sayangnya.. masyarakat roda dua pun juga ikut turut berlomba-lomba mencari celah di antara pembatas jalan dengan Trans Jakarta. Polusi yang terakumulasi semakin menekan paru-paru masyarakat roda dua dan alhasil kanker (saya belum membahas rokok), penyakit pernafasan semakin merajalela.Tak hanya karbon monoksida dan teman sekutunya, polusi pun menghantui jalanan serta sungai kota indah ini. Jalanan yang kita tahu, milik bersama, tetap saja menjadi korban lemparan-lemparan tanggung jawab kala sehabis menggunakan sesuatu. Sungai pun yang harusnya mengalir dengan indah, malah berubah hampir menjadi jalanan baru dengan sedikit genangan air disekitarnya. Sungguh naas dan benar. Jakarta, khususnya rumah sakitnya akan semakin ramai karena polusi.

“sungguh.. Paradox. Jakarta. Ramai. Tapi. Kenapa. Ramai akan Polusi.”

Ketiga, Paradox. Jakarta. Ramai. Tapi. Kenapa. Cari Kerja Susah. Cari Rekan Kerja Susah.

Yes, statistically speaking, Jakarta is a very crowded city. Ya, jalanan ibukota di pagi dan sore hari selalu dipenuhi dengan bunyi-bunyi klakson yang tiada henti berbunyi sampai menimbulkan suatu irama musik yang indah (sarkastik). Tinn.. Tin… Tin.. Para manusia paradox ini serasa menjadi raja jalanan ketika suara klakson mereka menjadi salah satu provokator dalam kebisingan yang tercipta. 

Akan tetapi, di antara para manusia ini.. terdapat mereka.. kaum linglung, ya, ‘Kaum Linglung’. Yang saya maksud dengan ‘Kaum Linglung’ adalah mereka yang terjebak dalam suatu ilusi mematikan yang menghantui kota-kota besar di Indonesia, yaitu, mencari kerja dan mencari pekerja. Banyak sekali dana yang dikucuran oleh suatu perusahaan demi untuk mencari rekan kerja yang paling baik, paling rajin, pokoknya paling semuanya.. 

Akan tetapi, tetap saja tim Human Resource perusahaan-perusahaan mentereng tersebut tetap kebingungan karena dana sudah keluar tapi tidak ada rekan kerja ‘efektif’ yang masuk… 

Mereka sudah mengeluarkan begitu banyaknya dana dan tenaga guna meluncurkan berbagai lowongan kerja magang 2018...

Di lain sisi, mereka sang pemburu pekerjaan, merasa sudah cukup berlumuran darah membawa tombak cv dan jas mahal (kw) mereka.. Sebenarnya, permasalahan ini sudah menjadi dilemma yang cukup lama dalam polemik kehidupan di Jakarta. Menanggapi hal ini, NusaTalent mencoba untuk menjadi suatu jembatan dengan konsep baru, dengan tagline ‘Saatnya Anda yang dicari, bukan mencari!’. 

Hal ini tentunya menjadi sangat disruptif karena konsep job portal saat ini sangat berbeda dengan apa yang sedang ditawarkan NusaTalent, dimana para Candidate dapat dengan mudah membuat / mengupload resume/cv mereka di dalam platform yang ditawarkan dan nantinya secara otomatis, sistem integrasi NusaTalent akan mempertemukan kedua “Kaum Linglung” ini dengan harapan bahwa NusaTalent dapat membantu satu aspek kehidupan masyarakat yang cukup penting, yakni pekerjaan, dan masa depan..

“sungguh.. Paradox. Jakarta. Ramai. Tapi. Kenapa. Cari Kerja Susah. Cari Rekan Kerja Susah”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun