Guru sebagai pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan hendaknya melakukan secara sadar dan dalam kondisi mindfulness, mengingat setiap keputusan dan pilihan yang diambil akan ada konsekuensi dan dampak bagi orang lain dan lingkungan. Sebagai pemimpin pembelajaran, guru harus menjadi panutan dan dapat menuntun murid agar mereka dapat tumbuh dan berkembang sesuai kodrat alam dan kodrat zamannya. Keputusan yang diambil guru harus mengutamakan kebutuhan belajar murid yang berbeda-beda sehingga proses pembelajaran dilakukan secara berdiferensiasi dan juga penerapan pembelajaran sosial emosional yang dapat menjadikan murid berkembang baik secara sosial dan emosinya.
Sekolah adalah sebagai institusi moral yang merupakan miniatur dunia dalam perannya dan kontribusinya terhadap terbangunnya budaya, nilai, dan moral/akhlak pada diri murid. Perilaku warga sekolah, termasuk guru dan juga pimpinan sekolah adalah teladan bagi murid dan akan menjadi contoh bagi perilaku murid.
Seorang pemimpin pembelajaran yang memahami tujuan pembelajaran yang berpihak pada murid, maka segala yang di lakukannya adalah mengutamakan keberpihakan pada murid. Dia akan melakukan pembelajaran berdifferensi untuk memenuhi semua kebutuhan muridnya. Jika ada permasalahan, guru tersebut juga akaan melakukan coaching serta mengambil keputusan yang berdasar pada nilai-nilai kebajikan yang juga berpihak pada murid.. Jika seorang guru melakukan hal ini semua, maka seorang murid akan senang, bahagia, dan selamat dalam perjalanan kehidupannya di masa depan, baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat.
10. Apakah kesimpulan akhir  yang dapat Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya?
Jawaban:
Dari modul ini dan juga modul sebelumnya saya belajar bahwa tujuan pembelajaran adalah memenuhi tumbuhnhya kekuatan kodrat anak sehingga dapat memperbaiki tingkah lakunya dan membantu murid untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya, baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat, sehingga saya sebagai pendidik harus mengutamakan keberpihakan pada murid. Saya harus dapat merancang kegiatan pembelajaran yang berpihak pada murid melalui pembelajaran berdiferensiasi, dan ketika terdapat permasalahan terutama dilema etika, saya juga harus mampu melakukan coaching dan mengatasi permasalahan tersebut melalui pengambilan keputusan berdasarkan pada nilai-nilai kebajikan universal yang juga harus berpihak pada murid.
11. Sejauh mana pemahaman Anda tentang konsep-konsep yang telah Anda pelajari di modul ini, yaitu: dilema etika dan bujukan moral, 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Adakah hal-hal yang menurut Anda di luar dugaan?
Jawaban:
Alhamdulillah pengetahuan saya bertambah setelah saya mempelajari modul 3.1 ini. Saya sekarang memahami bahwa ternyata dalam mengambil keputusan harus mempraktikkan teori-teori: 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Saya juga memahami bahwa dalam suatu kasus yang terjadi di sekolah dikelompokkan menjadi kasus dilema etika dan bujukan moral.
12. Sebelum mempelajari modul ini, pernahkah Anda menerapkan pengambilan keputusan sebagai pemimpin dalam situasi moral dilema? Bilamana pernah, apa bedanya dengan apa yang Anda pelajari di modul ini?
Jawaban: