Mohon tunggu...
Wf Novitasari
Wf Novitasari Mohon Tunggu... Guru - Guru Biologi di SMA Negeri 6 Metro Lampung

Sang Pembelajar Sepanjang Hayat dan suka berbagi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi Antar Materi Modul 3.1 PGP Angkatan 9

16 Februari 2024   22:12 Diperbarui: 16 Februari 2024   22:31 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tut Wuri Handayani artinya di belakang memberikan dorongan. Maksud dari ungkapan ini bahwasannya sebagai seorang guru kita harus mampu untuk selalu memberikan dorongan ataupun dukungan positif bagi murid kita, agar murid merasa nyaman dalam belajar dan tidak terbabani karena belajar, sehingga ketika seorang guru mampu untuk selalu memberikan dukungan pada muridnya, maka murid akan merada senang dalam belajar.

Sebagai pemimpin pembelajaran, kita sebagai harus memahami prinsip dan nilai dari seorang pendidik, yaitu berpihak pada murid dan kita harus terampil dalam mengambil keputusan sebagai pemimpin pembelajaran. Semua filosofi Ki Hadjar Dewantara dengan Pratap Triloka serta pengambilan keputusan sebagai pemimpin memiliki keterkaitan, yaitu harus berpihak pada murid. Dampak dari pengambilan keputusan harus selaras dengan kebutuhan murid dan baik untuk kepentingan bersama. Sebagai pemimpin pembelajaran, kita dapat mengambil banyak pelajaran dan inspirasi dari pemikiran-pemikiran beliau dalam menjalankan tugas mendidik dan mengajar murid di kelas, sehingga dapat membantu menciptakan generasi yang cerdas, berakhlak mulia, dan dapat menghadapi tantangan masa depan dengan baik.

2. Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?

Jawaban:

Nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita merupakan suatu karakter kita. Karakter berarti adalah tabiat, watak, sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan orang lain. Karakter adalah sebagai penentu bahwa seseorang sebagai pribadi.

Karakter merupakan sifat yang mantap/stabil dan melekat dalam pribadi seseorang yang dapat membuat seseorang  bersikap dan bertindak, sehingga pengambilan suatu keputusan dipengaruhi oleh prinsip-prinsip dan nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita. Akan menjadi suatu keniscayaan bahwa seseorang yang berkarakter kuat dan baik, maka secara individual maupun sosial adalah mereka yang memiliki moral, akhlak, dan budi pekerti yang baik. Karakter akan menentukan bagaimana seseorang membuat keputusan, menentukan sikap, perkataan dan perbuatan.

Dalam mengambil keputusan, kita sebagai pemimpin pembelajaran harus memperhatikan nilai-nilai: berpihak pada murid, mandiri, kolaboratif, inovatif dan reflektif dan memperhatikan  tiga prinsip pengambilan keputusan, yakni Berpikir Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based Thinking), Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking), dan Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking).

3. Bagaimana materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan 'coaching' (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil? Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut? Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi 'coaching' yang telah dibahas pada sebelumnya.

Jawaban: 

Coaching merupakan proses penggalian informasi dengan pertanyaan-pertanyaan yang sesuai dengan tujuannya, untuk memprediksi hasil dan berbagai opsi dalam pengambilan keputusan. Pada materi coaching, disebutkan bahwa coaching dapat membantu coachee menentukan apa saja pilihan dan peluang-peluang yang ada, mengenai pro dan kontra, serta konsekuensi yang perlu dijalani dari berbagai pilihan tersebut sebelum pengambilan keputusan yang berdasarkan atas keputusan sendiri tanpa terpengaruh oleh orang lain atau sekadar ikut-ikutan tanpa tujuan yang jelas. Coaching dapat membantu coachee dalam mencari solusi atas permasalahannya sendiri. Selain itu diperlukan kompetensi kesadaran diri, pengelolaan diri, kesadaran sosial, dan keterampilan berhubungan sosial untuk mengambil keputusan, dan proses pengambilan keputusan diharapkan dapat dilakukan secara sadar penuh, sadar dengan berbagai pilihan dan konsekuensi yang ada.

Ada tahapan dalam coaching dan saya sebagai coach harus memiliki kemampuan terbaik. Saya sebagai coach harus benar-benar hadir untuk coachee, mendengarkan secara aktif, menanyakan powerful question atau pertanyaan berbobot, memperhatikan intonasi suara juga gerak-gerik tubuh coachee. Setiap tahap coaching akan terkumpul informasi yang memadai sehingga coach dapat membantu coachee untuk menganalisis kekuatan, kelemahan, kesempatan, juga hambatan yang ada dalam pengambilan setiap keputusan coachee.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun