- Pengawet mayat
- Pembasmi lalat dan serangga pengganggu lainnya.
- Bahan pembuatan sutra sintetis, zat pewarna, cermin, kaca
- Pengeras lapisan gelatin dan kertas dalam dunia Fotografi.
- Bahan pembuatan pupuk dalam bentuk urea.
- Bahan untuk pembuatan produk parfum.
- Bahan pengawet produk kosmetika dan pengeras kuku.
- Pencegah korosi untuk sumur minyak
- Dalam konsentrasi yang sangat kecil (kurang dari 1%), Formalin digunakan sebagai pengawet untuk berbagai barang konsumen seperti pembersih barang rumah tangga, cairan pencuci piring, pelembut kulit, perawatan sepatu, shampoo mobil, lilin, dan pembersih karpet.
Lalu bagaimana caranya mengurangi kadar formalin pada bahan makanan?
Menurut Dra. Sukesi M.Si, seorang Dosen Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam ITS, untuk mengurangi kandungan formalin dalam makanan yang telah diawetkan dengan formalin, berikut ini ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mengurangi kandungan formalin tersebut dalam makanan yang bersangkutan dengan boleh dibilang tanpa biaya tambahan apapun, hanya dengan bagaimana cara memperlakukan bahan makanan itu sebelum dikonsumsi. Berikut ini adalah cuplikan percakapannya:”Saya tertarik untuk mencoba mencari bagaimana mengurangi kadar formalin dalam makanan semata karena ternyata penggunaan bahan pengawet yang di larang itu sudah sedemikian memasyarakat,” katanya.
Apa yang harus dilakukan untuk menghilangkan kadar formalin atau deformalinisasi?
Cukup mudah kata Kesi menjelaskan. Dalam siaran pers yang dikeluarkan ITS, ia menjelaskan untuk proses deformalinisasi ikan asin, dapat dilakukan dengan cara merendam ikan asin tersebut dalam tiga macam larutan, yakni: air, air garam dan air leri.
“Perendaman dalam air selama 60 menit mampu menurunkan kadar formalin sampai 61,25% dan dengan air leri mencapai 66,03% sedang pada air garam hingga 89,53%.
Ini artinya hanya dengan perlakuan dan pengetahuan yang baik sebelum dikonsumsi maka kadar formalin akan berkurang,” katanya.
Memang, tambahnya, kita tidak dapat menghilangkan hingga 100% kadar formalin yang ada. Tapi paling tidak dengan makin berkurangnya kadar formalin dalam bahan makanan itu, maka untuk mengkonsumsinya akan relatif lebih aman.
“Saya tidak mengatakan formalin itu aman digunakan sebagai pengawet, tapi mengurangi kadar formalin dalam bahan makanan yang mengandung formalin menjadi penting untuk diketahui dan dipahami,” katanya.
Bagaimana dengan tahu?
“Sedikitnya ada tiga cara penanganan untuk mengurangi kadar formalin, direndam dalam air biasa, dalam air panas, direbus dalam air mendidih, dikukus kemudian direbus dalam air mendidih dan diikuti dengan proses penggorengan,” katanya. Hasilnya, katanya melanjutkan, berbeda-beda, terbaik merebusnya dalam air mendidih kemudian di ikuiti dengan proses penggorengan.