Mohon tunggu...
wachyu yuliyanti
wachyu yuliyanti Mohon Tunggu... -

simple but sure

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Amankah Makanan Kita?

26 Desember 2010   09:32 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:22 3996
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Formaldehida pada makanan dapat menyebabkan keracunan pada tubuh manusia, dengan gejala : sakit perut akut disertai muntah-muntah, mencret berdarah, depresi susunan syaraf dan gangguan peredaran darah. Injeksi formalin (suntikan) dengan dosis 100 gram dapat menyebabkan kematian dalam waktu 3 jam.

Tahu merupakan produk pangan yang sering direndam formalin. Tahu yang tidak direndam formalin hanya bertahan 1 – 2 hari saja kemudian berlendir. Sedangkan yang direndam formalin akan bertahan 4 – 5 hari bahkan bisa sampai 1 bulan dalam kadar tertentu.

Formalin Merusak Saraf Pusat

Formalin adalah bahan kimia yang kegunaannya untuk urusan luar tubuh. Contohnya
untuk pembunuh hama, pengawet mayat, bahan disinfektan dalam industri plastik, busa,
dan resin untuk kertas. Di dalam formalin terkandung sekitar 37 persen formaldehid dalam air. Biasanya ditambahkan metanol hingga 15 persen sebagai pengawet.

Akibat masuknya formalin pada tubuh bisa akut maupun kronis. Kondisi akut tampak
dengan gejala alergi, mata berair, mual, muntah, seperti iritasi, kemerahan, rasa terbakar,
sakit perut, dan pusing.

Kondisi kronis tampak setelah dalam jangka lama dan berulang bahan ini masuk ke
dalam tubuh. Gejalanya iritasi parah, mata berair, juga gangguan pencernaan, hati, ginjal,
pankreas, sistem saraf pusat, menstruasi, dan memicu kanker.

Pertolongan pertama pada keracunan akut

Tergantung konsentrasi cairan dan gejala yang dialami korban.

* Sebelum ke rumah sakit: Gunakan arang aktif (norit). Jangan memberi rangsang agar

muntah karena menimbulkan risiko trauma korosif pada saluran coma atas.

* Di rumah sakit: Dilakukan bilas lambung (gastric lavage), pemberian arang aktif (meski
pemberian ini akan mengganggu penglihatan bila dilakukan teropong usus untuk
mendiagnosis trauma esofagus dan saluran cerna).

Hemodialisis (cuci darah) untuk mengeliminasi habis formalin dari tubuh. Tindakan ini dilakukan bila terjadi keadaan asidosis metabolik (keracunan berat yang mengganggu metabolisme).

Ciri makanan berformalin:

Mi basah:

·Bau sedikit menyengat.

·Awet, tahan dua hari dalam suhu kamar (25 Celsius). Pada suhu 10 derajat C atau dalam lemari es bisa tahan lebih 15 hari.

·Mi tampak mengkilat (seperti berminyak), liat (tidak mudah putus), dan tidak lengket.

Tahu:

·Bentuknya sangat bagus.

·Kenyal

·Tidak mudah hancur dan awet (sampai tiga hari pada suhu kamar 25 derajat Celcius).

·Pada suhu lemari es 10 derajat Celcius tahan lebih dari 15 hari.

·Bau agak menyengat.

·Aroma kedelai sudah tak nyata lagi.

Ikan:

·Warna putih bersih.

·Kenyal.

·Insangnya berwarna merah tua dan bukan merah segar.

·Awet (pada suhu kamar) sampai beberapa hari dan tidak mudah busuk.

·Tidak terasa bau amis ikan, melainkan ada bau menyengat

Bakso:

·Kenyal.

·Awet, setidaknya pada suhu kamar bisa tahan sampai lima hari.

Ikan asin:

·Ikan berwarna bersih cerah.

·Tidak berbau khas ikan.

·Awet sampai lebih dari 1 bulan pada suhu kamar (25 derajat C).

·Liat (tidak mudah hancur).

Ayam potong:

·Berwarna putih bersih.

·Tidak mudah busuk atau awet dalam beberapa hari.

Formaldehid

Senyawa kimia formaldehida (juga disebut metanal), merupakan aldehida dengan rumus kimia H2CO, yang berbentuknya gas, atau cair yang dikenal sebagai formalin, atau padatan yang dikenal sebagai paraformaldehyde atau trioxane. Formaldehida awalnya disintesis oleh kimiawan Rusia Aleksandr Butlerov tahun 1859, tapi diidentifikasi oleh Hoffman tahun 1867.

Pada umumnya, formaldehida terbentuk akibat reasi oksidasi katalitik pada metanol. Oleh sebab itu, formaldehida bisa dihasilkan dari pembakaran bahan yang mengandung karbon dan terkandung dalam asap pada kebakaran hutan, knalpot mobil, dan asap tembakau. Dalam atmosfer bumi, formaldehida dihasilkan dari aksi cahaya matahari dan oksigen terhadap metana dan hidrokarbon lain yang ada di atmosfer. Formaldehida dalam kadar kecil sekali juga dihasilkan sebagai metabolit kebanyakan organisme, termasuk manusia.

Sifat

Meskipun dalam udara bebas formaldehida berada dalam wujud gas, tetapi bisa larut dalam air (biasanya dijual dalam kadar larutan 37% menggunakan merk dagang 'formalin' atau 'formol' ). Dalam air, formaldehida mengalami polimerisasi dan sedikit sekali yang ada dalam bentuk monomer H2CO. Umumnya, larutan ini mengandung beberapa persen metanol untuk membatasi polimerisasinya. Formalin adalah larutan formaldehida dalam air, dengan kadar antara 10%-40%.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun