Mohon tunggu...
Money

A Little Opinion about PT. Perkebunan Nusantara XI & Marketing Mix

1 Agustus 2016   16:19 Diperbarui: 2 Agustus 2016   22:28 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Promosi artinya sangat luas, tidak perlu publikasi melalui media elektronik yang mahal. Melalui media internet pun (misal : you tube) P.T. Perkebunan Nusantara  XI bisa membuat short ad video yang berisi iklan GUPALAS atau gula P.T. Perkebunan Nusantara  XI tanpa biaya besar bahkan gratis. P.T. Perkebunan Nusantara  XI juga bisa melakukan Promosi door to door misalnya penawaran produk ke hotel-hotel atau rumah makan dengan tawaran suplai untuk kebutuhan gula mereka.

Selama ini Saya lihat yang dipublikasikan di media massa adalah pencitraan dari nama P.T. Perkebunan Nusantara  XI, bukan fokus pada publikasi nilai-nilai unggul pada gula yang diproduksinya. Saya ambil contoh produk pesaing denganbrand GULAKU, pada awalnya masyarakat lebih mengenal GULAKU daripadaSugar Group Company sebagai produsennya. Lambat laun masyarakat mulai bertanya-tanya siapakah pembuat GULAKU ? dan akhirnya secara tidak langsungbrand GULAKU mengangkat nama dari Sugar Group Company sendiri.

Untuk P.T. Perkebunan Nusantara XI adalah kebalikannya, rata-rata masyarakat luas cenderung mengenal P.T. Perkebunan Nusantara XI tetapi sangat jarang mengenal produknya.

5.    People

People atau orang-orang yang bertindak sebagai agen pemasaran di P.T. Perkebunan Nusantara  XI. Agen pemasaran P.T. Perkebunan Nusantara XI sangat minim jika ditinjau dari segi jumlah karyawannya. Terutama jika berbicara dari segi pemasaran retail. Sepengetahuan Saya, GUPALAS masih harus dibantu oleh pihak kedua dalam proses pengemasan dan distribusi produknya.

Proses penjualan gula masih terpusat di kantor pusat P.T. Perkebunan Nusantara XI, unit usaha belum bisa bertindak sebagai agen pemasaran. Saya sempat terkejut ketika melihat suatu fenomena di salah satu unit usaha, bahwa yang menjadi agen pemasaran gulanya adalah orang di luar karyawan P.T. Perkebunan Nusantara XI. Strateginya Saya akui sangat cantik, dia membeli gula natura 10% dari petani dengan harga lelang lalu menjualnya kembali ketika harga jauh melambung di atas harga talangan. Secara tidak langsung tanpa membayar pajak dan tanpa memiliki gudang, orang ini bisa mendistribusikan gulanya secara retail ke pasaran. Saya sempat miris melihat kondisi seperti itu, dan Saya yakin hal tersebut juga terjadi di Unit Usaha lain. Inilah yang juga Saya sebut P.T. Perkebunan Nusantara XI belum bisa menguasai produk yang dihasilkannya secara penuh.

6.    Process

P.T. Perkebunan Nusantara XI mengalami hambatan intern dalam proses produksi terutama dalam hal pasokan bahan baku berupa tebu. Dari segi budi daya tebu, P.T. Perkebunan Nusantara XI menghadapi tantangan berupa cuaca yang tidak menentu dan persaingan perebutan bahan baku tebu dengan perusahaan produsen gula lainnya. Saya tidak akan membahas mengenai proses produksi di sini karena memiliki komponen hambatan yang kompleks dan di luar kapasitas Saya untuk menjelaskannya.

Untuk proses peremajaan produk (product rejuvenation) yang merupakan bagian dari tahapan akhir dari strategi pemasaran, P.T. Perkebunan Nusantara XI masih belum bisa melakukannya karena P.T. Perkebunan Nusantara XI belum melakukan proses branding exquisite yang merupakan langkah awal dari tahap pengenalan produk ke pasaran secara sempurna. Proses peremajaan produk dilakukan ketika produk sudah mulai mengalami kemunduran untuk bersaing di pasaran atau untuk menambah nilai jual produk itu sendiri. Peremajaan produk bisa dilakukan dengan mengganti kemasan atau bahkan mengubah merek produk itu sendiri.

Demikian sedikit opini yang bisa Saya sampaikan mengenai  P.T. Perkebunan Nusantara XI & Marketing Mix sesuai dengan kapasitas dan pengetahuan Saya selama kurang lebih 3 tahun bekerja di P.T. Perkebunan Nusantara XI. Atas kesediaan membaca serta kritikannya, Saya sampaikan terima kasih.

Qui vult dare parva non debet magna rogare, Ultra posse nemo obligatur

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun