Mohon tunggu...
wahyu 'wepe' pramudya
wahyu 'wepe' pramudya Mohon Tunggu... -

full time sinner, full time pastor, full time husband and father. unresolved mystery about grace. Kontak di bejanaretak at gmail dot com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Lima Gaya Pengasuhan Anak yang Mendatangkan Masalah

23 Juli 2015   16:24 Diperbarui: 23 Juli 2015   16:24 7801
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lalu, gaya pengasuhan anak yang ideal seperti apa? Bertitik tolak dari lima gaya di atas, maka pola pengasuhan anak yang ideal ditandai dengan berimbangnya: hukuman dan penghargaan, kata-kata positif dan teguran yang nyata, keinginan anak dan harapan orang tua.  Menemukan titik imbang tentu saja bukan hal yang mudah. Itu sebabnya orang tua pun harus terus belajar walau tak ada sekolah formal menjadi orang tua.

Siapa yang harus melakukan pengasuhan anak ini? Alih daya dan delegasi penuh pada salah satu pihak (suami atau istri) menjanjikan kepraktisan, namun ada potensi besar kehilangan relasi yang sangat dibutuhkan dalam pengajaran nilai-nilai. Pada dasarnya memang mengasuh anak-anak membutuhkan pengorbanan aktivitas orang tua di masa kini. Namun, inilah investasi yang terbaik bagi masa depan anak-anak. Ada nasihat orang bijak pada dulu kala yang menegaskan hal ini,” Didiklah anakmu, dan biarlah dia memberimu ketenangan, dan biarlah dia memberikan kesenangan bagi jiwamu.”  

Apakah selama ini gaya pengasuhan anak kita sudah berada pada jalur yang benar? Kita bisa memeriksa tanda-tandanya menurut nasihat orang bijak tadi: apakah selama ini anak-anak lebih banyak memberikan ketenangan atau kegelisahan? Kesenangan atau kesusahan?

 

ilustrasi : michelephoenix.com

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun