Mohon tunggu...
Wenny Ira R
Wenny Ira R Mohon Tunggu... Penulis - Kybernan

Peneliti, Akademisi, Militansi Desa, Humanis, Berbudaya, Book Lover

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Gemilang Cahaya Pementasan Laron

12 Oktober 2022   22:52 Diperbarui: 12 Oktober 2022   22:52 882
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto dokumentasi Teater Air (dokpri)

Putri Mawaddah yang juga menonton dan menikmati pementasan Laron berpendapat bahwa menurutnya pementasan Laron sangat bagus baik dari seting dan para pemainnya. Para pemainnya memerankan tokoh-tokoh laron dengan baik.

"Ini pertama bagi saya menonton pementasan teater yang ceritanya dari sudut pandang hewan laron. Menurut saya, hewan satu ini tidak begitu terpikirkan. Tapi dengan adanya pementasan ini,  kita jadi tahu ternyata laron hewan yang kita pikir hanya hewan biasa, yang berterbangan dan berkerumun di cahaya juga punya kehidupan yang bisa dikatakn miris. Saya pribadi menganggap laron hanya pengganggu saat di jalan atau di rumah, apalagi ketika berkumpul di lampu. Setelah menonton pementasan ini, saya jadi memikirkan, ternyata laron punya kehidupan yang tidak enak. Mereka kawin, melahirkan atau dimakan oleh semut dan hewan lain yang mempunyai power lebih," papar Putri.

Putri mengaku bahwa selama menonton pementasan Laron, ia sangat fokus karena ceritanya menarik dan ada unsur humornya juga. Jadi menurutnya pementasan Laron tidak membosankan.

"Apalagi dengar backsound-nya secara langsung,keren. Saya sangat mengapresiasi penulisnya, yaitu Bapak Gepeng Nugroho. Ia sangat luar biasa karena sudah menciptakan cerita Laron. Ini yang mungkin tak disangka-sangka oleh kita. Seperti kenapa harus laron dari banyaknya hewan lain. Menurut saya keren banget, jadi menambah pengetahuan baru. Selain itu juga, menurut saya narasi yang disampaikan indah sekali. Banyak nilai hidup yang didapat dari laron ini. Pokoknya keren,"ungkap Putri.

Putri juga mengapresiasi Rani sebagai sutradara. Menurutnya, Rani keren karena bisa membuat pementasan teater yang lumayan apik. Apresiasi juga disampaikan Putri untuk pemainnya. Menurutnya, pemainnya juga keren apalagi mereka masih muda-muda.

"Tapi yang jadi pertanyaan saya, mengapa laron yang baru lahir disebut Sulung, bukan Bungsu," pungkasnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun