KAITAN KKB PAPUA DENGAN TIMOR LESTE
Timor Leste menjadi negara termiskin setelah lepas dari Indonesia. Sebab, Timor Leste belum mampu mengolah sumber dayanya sendiri. Padahal Timor Leste memiliki sumber daya yang sangat berharga, yaitu minyak bumi dan gas alam.
Dalam mengelola minyak bumi dan gas alam ini Timor Leste dibantu oleh negara asing, yaitu Australia. Bentuk pendapatan yang diterima dari hasil pengolahan sumber daya ini adalah royalti.
Walaupun Timor Leste sudah dibantu oleh negara asing dalam mengelola sumber dayanya, Timor Leste masih tetap tidak memiliki anggaran untuk pembangunan infrastruktur yang dapat menunjang pertumbuhan ekonomi Timor Leste. Bahkan dalam pemenuhan kebutuhannya masih memerlukan bantuan dari Indonesia.
Bahkan ketika pandemic Covid-19 pun Timor Leste sempat terancam bahaya pangan dan dalam hal karantina warganya, Timor Leste masih meminta bantuan Indonesia karena kekurangan dana.
Dalam hal keinginan KKB untuk menjadikan Papua Merdeka masih sangat rawan sebab Papua belum mampu dalam mengolah sumber daya yang ada di daerahnya secara mandiri. Apalagi menurut data, Papua memiliki Indeks Pembangunan Manusia terendah secara nasional.
Hal ini juga tak hanya berdasarkan pengamatan sederhana belaka sebab dari tahun 2001, pemerintah pusat memberikan dana otonomi khusus sebesar Rp 1000 triliun namun belum ada output yang terlihat. Pembangunan infrastruktur dan peningkatan kualitas masyarakat masih rendah sehingga perlu adanya pemanfaatan dana otonomi khusus digunakan secara optimal demi kesejahteraan rakyat.
Berdasarkan hukum internasional, referendum penentuan nasib negara sendiri hanya dapat dilakukan ketika terjadi kolonialisme atau masuk ke dalam daftar wilayah perwalian dan non pemerintahan yang sudah di rilis oleh PBB.
KESIMPULAN
Papua tidak seperti Timor Leste yang bisa memerdekakan diri dari Indonesia sebab Papua sudah tercantum sebagai bagian dari Indonesia. Referendum tentang penentuan nasib bangsa sendiri tidak bisa digunakan semena-mena karena PBB telah menentukan factor yang dapat mengubah penentuan nasib suatu bangsa. Apalagi Papua belum mumpuni untuk mengelola sumber dayanya yang sangat berharga. Kemungkinan akan terjadi seperti Timor Leste yang dikelola oleh asing dan menjadi negara miskin. Hal itu malah akan memperburuk keadaan Papua dengan kondisi yang belum mampu untuk berdiri sendiri.
