Pada beberapa tahun terakhir sedang marak dengan adanya Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua yang ingin melepaskan diri dari Indonesia. Senjata yang digunakan oleh KKB ini pun tidak main-main. Terdapat 3 negara yang teridentifikasi menjadi produsen senjata untuk KKB, diantaranya ada Amerika Serikat (M16), Austria (Steyr AUG), Rusia (AK-47).
KKB ini semakin berbahaya sepanjang tahun karena senjata yang digunakan juga mendukung untuk menjadi kelompok criminal yang tak terkalahkan. Bahkan, sampai detik ini pun KKB tak segan-segan untuk menembak masyarakat yang sedang bekerja. Jumlah korban akibat ulah KKB ini juga semakin bertambah.
SEJARAH TIMOR LESTE YANG MELEPASKAN DIRI DARI INDONESIA
Dilansir dari berita detikbali berjudul "Sejarah dan Fakta Timor Leste yang Pernah Jadi Bagian Indonesia", oleh Annisa Anggraeni dijelaskan bahwa Sejarah awal mula Timor Leste melepaskan diri dari Indonesia dimulai ketika Timor Portugues (sekarang dikenal dengan Timor Leste) dijajah oleh Belanda dan Portugal.
Pada saat rezim Estado Novo Portugal tumbang, muncullah partai politik Fretilin yang berhaluan marxisme. Namun, kemerdekaan itu tak berlangsung lama. Setelah dua hari Merdeka, muncul tiga partai politik yang bertentangan dengan Fretilin, yaitu partai KOTA, UDT, dan APODETI dimana ketiga partai ini prointegrasi dengan Indonesia dan akhirnya mendeklarasikan integrasinya dengan Indonesia.
Ketika kepemimpinan B.J. Habibie diadakan referendum untuk menentukan apakah Timor Leste merupakan bagian dari Indonesia atau bukan. Sebab, ketika kepemimpinan Soeharto mendapatkan kecaman dari dunia internasional karena tentara Indonesia melakukan kekerasan.
Hasil referendum menyatakan bahwa sebagian besar rakyat Timor Leste memilih lepas dari Indonesia dan disahkan oleh dunia pada 20 Mei 2002 bahwa Timor Timur merupakan negara tersendiri dengan nama Timor Leste.
SEJARAH KKB YANG INGIN MELEPASKAN DIRI DARI INDONESIA
Operasi Papua Merdeka (OPM) merupakan salah satu gerakan separatis yang dilakukan oleh masyarakat Papua yang ingin melepaskan diri dari Indonesia. Pemerintah sudah berusaha menumpas Gerakan separatis ini dengan memberikan anggaran khusus yang sangat besar. Namun, ternyata anggaran ini dimanfaatkan oleh pejabat setempat untuk kepentingan individu.
Gerakan separatis ini telah berkembang menjadi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) karena melakukan perlawanan kepada pemerintah melalui kekerasan dan dilengkapi oleh persenjataan. Sehingga kelompok ini sulit untuk ditumpas oleh TNI dan POLRI.
Bahkan KKB ini tidak segan-segan untuk menawan wanita dan anak-anak yang tidak ada kaitan atau melakukan apapun yang membahayakan KKB. Kekerasan dan penembakan juga dilakukan KKB kepada para pekerja yang tengah melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan masyarakat Papua. Korban KKB ini juga semakin bertambah di setiap tahunnya.