Mohon tunggu...
Wening Yuniasri
Wening Yuniasri Mohon Tunggu... Guru - Pelajar kehidupan - Nominator Best in Fiction Kompasiana Awards 2024

Menulislah, maka engkau abadi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Puding Es Krim Kacang Almond

21 Agustus 2024   18:22 Diperbarui: 22 Agustus 2024   20:17 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ILUSTRASI | Piotr Arnoldes/PEXELS

"Selesaikan dulu makanmu," tangkisnya sambil tersenyum. Aku menyuap sesendok lagi. Dia berdiri. Aku mengerling dua cawan puding sebelahku.

*

Kakak cantik, jadilah denganku. Sebuah kalimat berdengung di kepalaku.

*

"Puding?" tahanku lagi masih dengan mulut penuh. Dia mengamat-amati antara puding dan aku yang sedang mengunyah.

"... tenang, tidak ada mantra di atasnya," selorohku.

"Justru itu yang membuatku khawatir," balasnya mengangkut piranti makan ke troli piring kotor. Seulas senyum dilemparnya sambil menengok. Dia benar-benar melangkah menjauh.

*

Kakak cantik, jadilah denganku. Aku membuat gumaman yang hanya aku sendiri yang mampu mendengarnya. Aura ruangan resepsi sedang penuh dengan gelora semangat. Aku menelan kunyahanku. Dalam hitungan detik: satu, dua ...

"KAKAK CANTIK, JADILAH DENGANKU!"

Antara khawatir dia pergi lebih jauh dan mempertahankan agar dia tetap bersamaku, aku memekik. Sial. Musik dengan sangat tiba-tiba, berhenti. Godaan MC kepada kedua mempelai juga sedang jeda. Kini semua pandangan mengarah kepadaku yang terbengong, lalu ke arah perempuan itu. Suara air mancur makin menjadi air terjun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun