Mohon tunggu...
Wening Yuniasri
Wening Yuniasri Mohon Tunggu... Guru - Pelajar kehidupan

Menulislah, maka engkau abadi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pertemuan

24 Juli 2024   17:55 Diperbarui: 24 Juli 2024   17:56 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Baik, sehat, sepertimu. Kau juga, semakin tegar dan banyak relasi.

Beberapa eksibisi dan 'book signing', rupanya. Dari luar kota?

Dia bahkan mengetahui aku sering bepergian.

Dari beberapa kota. 'Safari'. Kau sendiri? Ada pertemuan bisnis yang sangat penting di luar pulau?

Kuangsurkan memo kembali padanya. Diamat-amati tulisan itu, dipatut-patut sambil tersenyum. Dia sepertinya akan membutuhkan lebih banyak waktu.

Aku menolehkan wajah ke kerumunan awan. Mengalihkan perhatian. Mencitrakan seekor anak ayam berlarian di atasnya. Tersenyum mencitrakan seekor lagi, dengan bulu yang lebih terang, terhenti menunggunya. Semua jadi terdengar hening. Tiada disangka, dia berbisik.

"Aku rindu."

Aku terjebak. Terjebak dalam kekalutan. Di sini, tiga puluh ribu kaki dari muka bumi, sementara gigil mendadak menyergap, aku merasakan keinginan untuk meloncat ke luar!

*

[Nanti pulang langsung ke rumah ibu, kan?]

[Iya]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun