Mohon tunggu...
Wening Yuniasri
Wening Yuniasri Mohon Tunggu... Guru - Pelajar kehidupan

Menulislah, maka engkau abadi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Paralel

12 Februari 2024   09:42 Diperbarui: 12 Februari 2024   09:54 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Telah beribu tahun jejak tertimbun

Kita ternyata hidup secara beriringan 

dengan segala jalan; paralel

Seorang raja pada zamannya

Menganggap cinta tiada berdaya

Menjadikannya tuan bagi dirinya

Sehingga terhadap cinta, ia akan tumbuh

dengan sendirinya, tanpa ia memilih

untuk mencintai

Sang raja berkata, 

Aku tiada dapat memilih

jika cinta itu kepada kau

yang berseberangan alir 

kehidupan yang memberiku pola

Apakah ini pilihan?

Sementara mencintaimu, aku tak punya lagi pilihan

Inilah pilihanku, terimalah

Jika itu perlu dibayar dengan kehidupanku,

Apalah yang mungkin terjadi terhadap tatap mata kita?

[]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun