Berdasarkan pengalaman dan observasi singkat  penulis yang sudah pernah melakukan pengabdian masyarakat di daerah pesisir 3T yaitu Bajo Pulo, Sape, Bima, NTB (22-31 Agustus 2021) dengan sekolah yaitu SDN Bajo Pulau dan SMPN 8 Sape Satap penulis  menggunakan metode wawancara. Wawancara sendiri adalah proses komunikasi atau interaksi untuk mengumpulkan informasi dengan cara tanya jawab antara peneliti dengan informan atau subjek penelitian.  Dari wawancara dengan guru didapatkan bahwa para pengajar harus melakukan perjalanan setiap harinya dari pulau utama (Sape) untuk melakukan proses belajar mengajar setiap harinya. Beliau juga menceritakan kalau ruang kelas SMP yang terbuka dibangun menggunakan uang pribadi kepala sekolah selama dua tahun lamanya. Banyak murid SMP yang masih belum lancar dalam membaca dan menulis. Ketimpangan antara pendidikan di kota dan pelosok sangat terasa disini, bahkan sangat sedikit buku yang tersedia. Kemudian LSM penulis membuat perpustakaan dari buku donasi di balai desa setempat.
Sedangkan pengabdian masyarakat kedua, penulis di daerah kepulauan 3T adalah Labengki, Lasolo Kepulauan, Konawe Utara, Sulawesi Tenggara (6 – 13 Desember 2021) yaitu SDN 2 Lasolo Kepulauan dan SMP Satap 2 Lasolo Kepulauan. Penulis dengan LSM merapikan buku-buku yang sudah ada di perpustakaan bersama milik SD dan SMP, bukunya kebanyakan sudah lama dan penulis juga menambahkan dengan buku donasi yang dibawa dari berbagai daerah di Indonesia. Keadaan anak-anak dan pendidikan di Labengki lebih miris daripada anak-anak di Bajo Pulo. Dari beberapa hasil penelitian di atas tentang daerah 3T memang benar adanya dan kurang lebih sama dengan observasi yang ditemukan penulis pada pengabdian masyarakatnya.
Penulis melakukan penelitian menggunakan metode penelitian kualitatif yaitu wawancara (ketika di Bajo Pulo). Selain itu peneliti juga melakukan pengumpulan data berupa observasi, observasi sendiri hakikatnya merupakan kegiatan dengan menggunakan panca indera, bisa penglihatan, penciuman, pendengaran, untuk memperoleh informasi yang diperlukan untuk menjawab masalah penelitian.
Penulis sendiri menggunakan dua jenis observasi yaitu observasi partisipasi / participant observation yaitu  metode pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan penginderaan dimana peneliti terlibat dalam keseharian informan. Selain itu, penulis juga melakukan observasi tidak terstruktur dalam artian pengamatan yang dilakukan tanpa menggunakan pedoman observasi, sehingga peneliti mengembangkan pengamatannya berdasarkan perkembangan yang terjadi di lapangan.
REFERENSI :
Daerah 3T - Definisi dan Pengertianya. (2022). Retrieved 12 May 2022, from https://campus.quipper.com/kampuspedia/daerah-3t