Mohon tunggu...
Weni Indriyani
Weni Indriyani Mohon Tunggu... Penulis - Pelajar/ Mahasiswa

Artikel | Resensi Film | Resensi Novel | Review Novel | Cerita Fiksi | Holiday #belajarbareng

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kelinci Hitam Sang Pencuri

4 Juli 2022   11:54 Diperbarui: 4 Juli 2022   11:59 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sedang Kelinci Hitam. Ia masih sibuk memanen buah dan sayur dengan semangat. Bahkan kini kantongnya bertambah satu lagi. Kini ada tiga kantong yang berisi penuh dengan buah juga sayur. Ia tersenyum bahagia.

"Kalau begini, aku tidak perlu susah payah mencari makanan. Dan aku tidak akan kelaparan lagi setelahnya. Aku akan membawa semua kantong ini ke rumahku. Hahaha.."

Dengan susah payah, Kelinci Hitam membawa tiga kantong besar itu menjauh dari rumah Kelinci Putih.

Diperjalanan pulang, Kelinci Hitam tidak sengaja tersandung ranting pohon berukuran sedang dan membuatnya terjatuh. Kantong yang ia bawa terjatuh, dan membuat isinya bertebaran kemana-mana.

"Eh eh eh.. makananku!!!"

Kelinci Hitam kelimpungan mengumpulkan buah yang menggelinding serta sayuran yang berantakan. Namun, bukannya berhasil mengumpulkan, buah dan sayur yang sudah bertebaran kemana-mana itu kini disantap oleh binatang lain.

"Heeiii!!! Kalian jangan memakan makananku. Itu milikku!!! Pergi kalian!!" Kelinci Hitam terus mengusir binatang-binatang yang mengambil buah dan sayuran yang berjatuhan tadi.

"Pergi!!!" Setelah bersusah payah mengusir binatang-binatang itu akhirnya mereka pergi. Ia mengambil kantong besar itu dan kembali memunguti buah dan sayuran yang berjatuhan tadi. Namun, Kelinci Hitam dikejutkan dengan tidak adanya sebutir buah pun tersisa disana. Hanya meninggalkan beberapa helai daun sayur yang sudah tidak berbentuk lagi.

"Tidaaaakkkk!!!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun