Beberapa langkah penting dalam pencatatan keuangan meliputi:
Pisahkan Keuangan Pribadi dan Bisnis: Jika Anda memiliki beberapa properti, gunakan rekening bank terpisah untuk setiap properti atau untuk aktivitas komersial Anda agar pencatatan lebih mudah.
Catat Setiap Transaksi: Catat semua transaksi, baik yang berkaitan dengan penghasilan sewa, biaya perawatan properti, hingga biaya operasional lainnya.
-
Gunakan Software Akuntansi: Pemanfaatan software akuntansi dapat memudahkan Anda dalam mencatat dan menghitung pajak yang harus dibayar secara lebih akurat.
Simpan Dokumen Pajak: Simpan setiap dokumen terkait pajak, seperti faktur, laporan PBB, bukti pembayaran BPHTB, dan dokumen perpajakan lainnya. Ini akan memudahkan Anda saat melaporkan pajak tahunan.Â
Baca juga: https://www.smrkonsultan.com/perubahan-aturan-pajak-2024Â
3. Memanfaatkan Insentif Pajak yang Tersedia
Pemerintah seringkali memberikan insentif pajak untuk pemilik properti komersial, terutama dalam situasi tertentu seperti untuk investasi atau pemulihan ekonomi. Beberapa insentif yang bisa Anda manfaatkan antara lain:
Pengurangan PBB: Beberapa daerah memberikan pengurangan atau keringanan PBB untuk properti yang digunakan untuk keperluan bisnis yang strategis, atau untuk properti yang memenuhi syarat tertentu seperti bangunan bersejarah atau lingkungan yang dilindungi.
Pengurangan Tarif BPHTB: Dalam transaksi jual-beli properti, Anda bisa memanfaatkan pengurangan tarif BPHTB yang diberlakukan di beberapa daerah untuk investor properti atau program-program pemerintah seperti pemulihan ekonomi pasca-pandemi.
Pengurangan Pajak untuk Investasi di Area Tertentu: Beberapa insentif pajak diberikan untuk investasi properti di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) atau kawasan yang sedang dalam program pengembangan.