Mohon tunggu...
wenny prihandina
wenny prihandina Mohon Tunggu... Administrasi - penerjemah

tertarik pada rasa kata dan bahasa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Festival Chue Lak, Jamuan Minum Arak Para Dewa

19 Maret 2018   09:26 Diperbarui: 20 Maret 2018   01:26 3114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Para Tang Ki itu akan didampingi seorang atau dua pengiring. Mereka akan selalu berada di samping Tang Ki. Ketika dewa yang merasuki Tang Ki membutuhkan sesuatu, mereka akan sigap melayani. Mereka juga yang membetulkan busana atau besi-besi yang tertanam di tubuh para Tang Ki tersebut.

Chue Lak Jadi Agenda Pariwisata Tahunan

Masyarakat Tionghoa Selatpanjang bersuka-cita dalam Festival Chue Lak. Mereka memadati tepian jalan dan menyambut datangnya rombongan para dewa. Wajah mereka sumringah, serasi dengan pakaian berwarna merah yang mereka kenakan.

Anak-anak kecil akan berebut memberikan angpao kepada Barongsai. Mereka akan memberikan angpao dari lantai dua rumah mereka. Barongsai akan berdiri dan memungut angpao tersebut dengan mulutnya.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Petasan merah akan disulut setiap kali Barongsai melewati rumah. Bunyinya memang memekakkan telinga tetapi menambah meriah suasana. Perbincangan orang mudah terdengar karena mereka berbicara sembari berteriak.

Ketika kemudian rombongan para dewa lewat, masyarakat Tionghoa akan menyulut lidi merah dan membungkuk-bungkukkan badan. Terlebih saat tandu yang membawa Dewa Cho Se Kong datang. Mereka memohon keberkahan dewa yang sedang berulang-tahun.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Arak-arakan dewa dan barongsai tersebut, belakangan, juga diiringi dengan aksi Reog Ponorogo. Rombongan drumband dari anak-anak sekolah juga ikut memeriahkan. Acara ini sudah menjadi agenda rutin tahunan paguyuban marga Tionghoa.

Masyarakat Tionghoa di luar Selatpanjang berbondong-bondong kembali ke kampung halaman demi acara tersebut. Para pewarta media, pewarta warga, ataupun peminat foto juga hadir demi mengabadikan peristiwa yang tak setiap hari ada itu. Tiket kapal habis dipesan. Hotel dan penginapan penuh. Acara ini hanya berlangsung selama satu hari. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun