Mohon tunggu...
wenny prihandina
wenny prihandina Mohon Tunggu... Administrasi - penerjemah

tertarik pada rasa kata dan bahasa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Lagu Iwan Fals Buat Mega

10 Maret 2018   16:57 Diperbarui: 10 Maret 2018   17:56 1713
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siapa yang tak kenal Iwan Fals. Musisi legendaris Indonesia yang lantang menyuarakan fenomena sosial dan politik bangsa lewat karya-karyanya. Lagu-lagu pemilik nama asli Virgiawan Listanto itu banyak bercerita tentang kondisi politik negara, penegakan hukum, kehidupan sosial masyarakat hingga percintaan.

Meski akhir-akhir ini Iwan "mandul" dari karya-karya nyeleneh yang mengkritik pemerintah. Hal itu membuat banyak fans-nya balik mengkritik. Mulai dari ejekan sudah tua hingga tuduhan musisi penjilat.

Bagi saya sendiri semua itu tidak berpengaruh, kharisma dan wibawa si raja panggung tidak luntur sedikitpun. Lagi pula, saya berasumsi kebanyakan mereka yang meledek adalah fans baru, yang mungkin baru saja lahir paska reformasi.

Baiklah. Artikel kali ini bukan untuk menambah daftar cacian atau kritikan pada Iwan Fals. Hanya berbagi cerita bahwa musisi yang pernah merasakan penjara Orba itu pernah membuat lagu tentang Megawati Soekarno Putri, pendiri sekaligus Ketua Umum PDI Perjuangan.

15-17-18 Juli 1996

Jika kita perhatikan dari album ke album, lirik-lirik dalam lagu lelaki yang dianggap manusia setengah dewa oleh "umat"-nya ini, memang banyak berkisah tentang tokoh Indonesia maupun dunia.

Sebut saja lagu Hatta yang bercerita tentang kepergian sang proklamator. BJ Habibie dalam lagu Umar Bakri. Ada juga Munir, aktivis yang diduga ditewaskan oleh pemerintahnya sendiri. Kemudian ada Ghandi tokoh kemanusiaan India atau dr Azhari, sang pembuat bom asal Malaysia. Ada juga WS Rendra dan banyak tokoh lain lagi yang jadi inspirasi suami Mbak Yos ini dalam melahirkan karya.

Lantas, benarkah Iwan Fals juga pernah menuliskan lagu untuk Megawati Soekarno Putri?

Perhatikan penggalan lirik lagu 15 Juli 1996, album Suara Hati 2002 ini:

"Kalau kau datang, hatiku senang, berbunga-bunga"//"Saling bicara tukar cerita berbagi rasa".

Kemudian perhatikan dua lagu lain di album Manusia Setengah Dewa 2004.

"Ku kenal kamu dari jauh, tergetar hati melihatmu. Wajamu lembut, senyummu lembut, rambutmu lepas tergerai. Terasa sejuk mengenalmu, merdeka aku dibuaimu. Dipayungi mega kelabu. Kau buka mataku, kau sadarkan aku, janganlah bosan". (16 Juli 1996)

"Gonjang ganjing gonggongan anjing, anjing herder sampai anjing peking. Dar der dor otak digedor, dengan pelor hati diteror". (17 Juli 1996)

sumber foto: internet
sumber foto: internet
Apa sebenarnya yang terjadi di Indonesia pada Bulan Juli 1996? Apa kaitannya dengan sang Ketua PDI Perjuangan itu?

Berkaca pada sejarah, terjadi peristiwa Kuda Tuli atau Kerusuhan Dua Tujuh Juli tahun 1996. Terjadi pengambilan paksa Kantor Partai Demokrasi Indonesia (PDI) pimpinan Megawati oleh Kubu Soeryadi dibantu rezim Orde Baru.

Pada 12 Oktober 1996 Komnas Ham melansir, akibat Tragedi Kuda Tuli, 23 orang hilang, 5 orang tewas dan 149 orang luka-luka. Kerugian ditaksir mencapai Rp 100 miliar.

Lalu apa kaitannya dengan Iwan Fals? Dilansir dari akun facebook.com/orang-indonesia, musisi kelahiran 1961 itu pernah datang langsung bersama temannya, Endi Aras, menyaksikan mimbar demokrasi yang digelar terbuka di Kantor PDI. Saat itu banyak para aktivis, mahasiswa dan kalangan intelektual berkumpul untuk menyatakan dukungan atas Megawati Soekarno Putri.

Hari itu adalah 15 Juli 1996, sekitar dua pekan sebelum "tukang pukul" Soeharto menyerbu Kantor PDI dalam tragedi Kuda Tuli.

Agaknya situasi politik saat itulah yang menjadi alasan Megawati muda sebagai inspirasi Iwan Fals menulis lagu-lagu di atas.

Di dalam beberapa artikel lawas yang memuat wawancara Iwan Fals dapat dipetik beberapa alasan kenapa ia mendukung Megawati Saat itu. Dalam pengetahuan saya, menjelang Reformasi 98, banyak aktivis dan tokoh mendukung Megawati yang baru saja "dizalimi" Orba. Termasuk WS Rendra, penyair kritis dan Budiman Sudjatmiko, Ketua PRD, aktivis reformasi paling dicari Pemerintah Suharto.

Untuk memahami lebih jelas perkara ini tentunya kita harus kembali ke masa-masa sebelum reformasi. Memahami situasi perpolitikan tanah air saat itu.

Ayah dari Galang Rambu Anarki ini, lebih memandang Mega sebagai sosok seorang ibu. Ibu yang bisa membereskan semua masalah bangsa kala itu. Dia melihat putri Proklamator Indonesia itu tetap kuat meski menghadapi tekanan politik dari pemerintahan yang berkuasa.

Mimbar bebas yang digelar Megawati adalah salah satu hal yang membuat Iwan "jatuh cinta". Menurutnya, sejak ada mimbar bebas itu semua orang jadi berani bicara dan mengkritik carut marutnya kondisi bangsa. Meskipun dia tidak memenuhi undangan untuk manggung di pentas kritik itu dengan alasan sibuk rekaman.

"Secara moral, saya mendukung. Begitu Mega tampil, semua orang berani ngomong," ujar lelaki yang pernah menjadi Cover Majalah Time itu, pada majalah Tiras September 1996.

sumber foto: internet
sumber foto: internet
Lalu becermin pada politik tanah air hari ini dibawah kuasa Megawati dengan PDI P-nya, kira-kira apa katamu, wahai "Presiden OI" ?

Salam Orang Indonesia !!!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun