Inilah ironi yang terjadi di Negara Demokrasi Republik Indonesia. Kita tentu tidak menginginkan korban-korban “politik uang” berikutnya berjatuhan, kisah heroik Rudi Hartono Seran (34) cukuplah sampai di sini, jangan ada lagi Rudi Rudi yang lainnya. “RIP Brother We Love You!”
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!