Mohon tunggu...
Welly
Welly Mohon Tunggu... Relawan - Indonesia Baik

Merindukan terwujudnya cita-cita luhur kemerdekaan: rakyat adil makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Akankah Sejarah Mencatat Peristiwa "Banteng Tuli" di Pilkada DKJ 2024 ini? 7 Batu Ujian untuk PDI Perjuangan

28 Agustus 2024   08:07 Diperbarui: 28 Agustus 2024   08:13 355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Dokumentasi demo DAG (Demi Anak Generasi) tanggal 25 Agustus 2024. 

7. Dukungan Basis Pemilih yang Kuat: Peluang atau Kehilangan?

Ahok memiliki basis pemilih yang loyal dan kuat di Jakarta. Dukungan ini tidak hanya datang dari kalangan minoritas dan warga Jakarta tetapi juga dari masyarakat luas yang menghargai kejujuran, keberanian, dan kinerja Ahok. 

Mencalonkan Ahok akan memberikan PDI Perjuangan peluang elektoral yang signifikan karena ia sudah dikenal luas dan dipercaya oleh banyak warga Jakarta. Survey elektabilitasnya senantiasa nomor 2 walau Ahok sudah bertahun-tahun tidak lagi menjadi pejabat publik dan sekitar 5 tahun sepi dari pemberitaan media (setelah dia ditahan di mako Brimob sampai menjelang pemilu legislatif). Dengan pasangan cawagub yang tepat serta dukungan penuh dari mesin partai maka peluang kemenangan di Pilkada DKI 2024 sangat layak diperjuangkan dan dimenangkan. 

Tidak mencalonkan Ahok akan mengecewakan pendukung setianya dan membuat mereka mudah berpaling ke kandidat atau partai lain sehingga mengurangi perolehan suara PDI Perjuangan secara signifikan pada Pilkada DKI 2024 dan tahun-tahun selanjutnya. Tidak mudah mengembalikan kepercayaan dan harapan pendukung atau loyalis yang merasa diabaikan dan dikecewakan. 

Penutup

Keputusan PDI Perjuangan mengenai pencalonan Basuki Tjahaja Purnama dalam Pilkada DKI Jakarta 2024 bukanlah sekadar pilihan taktis, melainkan langkah strategis yang akan menentukan masa depan partai ini. Mencalonkan Ahok membawa banyak keuntungan yang dapat memperkuat posisi PDI Perjuangan di Jakarta maupun di kota-kota lain di Indonesia. 

Sebaliknya, tidak mencalonkan Ahok akan menghadirkan risiko hilangnya dukungan loyalis serta rusaknya citra positif PDI Perjuangan sebagai partai ideologis dan nasionalis sehingga akan merugikan partai dalam jangka panjang. Keputusan ini akan menjadi salah satu batu ujian bagi PDI Perjuangan dalam mempertahankan relevansi dan kekuatannya di panggung politik Indonesia.

Akankah sejarah akan mencatat "Peristiwa Banteng Tuli 2024" karena PDI Perjuangan menolak mendengar suara rakyat sekaligus menyia-nyiakan kesempatan untuk membuktikan dirinya sebagai partai ideologis dan Pancasilais? Atau sejarah akan mencatat "Peristiwa  Banteng Pemberani 2024" karena PDI Perjuangan berani mengambil risiko dan siap bekerja keras untuk mengusung dan memenangkan kader ultimanya, Ahok, untuk memimpin DKJ? 

Mari kita saksikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun