Mohon tunggu...
Wella Angelia
Wella Angelia Mohon Tunggu... Dokter - a doctor

Mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS)-1 Program Studi Ilmu Gizi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Makanan Sumber Polifenol untuk Pencegahan Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah

11 Juni 2021   20:00 Diperbarui: 11 Juni 2021   20:11 346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Oleh: dr. Wella Angelia dan dr. Wahyu Ika Wardhani, M.Biomed, M.Gizi, Sp.GK

Penyakit jantung dan pembuluh darah atau disebut juga penyakit kardiovaskular merupakan penyebab kematian utama di seluruh dunia saat ini, termasuk di Indonesia. Lebih dari sepertiga penyebab kematian di Indonesia adalah penyakit kardiovaskular ini. Penyakit ini dapat terjadi karena adanya penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah yang salah satu penyebab utamanya adalah stres oksidatif yang terjadi di dalam tubuh. 

Lalu, apakah stres oksidatif itu? Istilah ini memang masih terdengar asing oleh kita, namun ternyata ada banyak penyakit yang berhubungan erat dengan stres oksidatif ini.

Stres oksidatif adalah keadaan meningkatnya jumlah radikal bebas di dalam tubuh yang melebihi kemampuan tubuh untuk menetralkannya. Radikal bebas ini sebenarnya merupakan hasil sampingan dari proses pengolahan makanan menjadi energi di dalam tubuh, akan tetapi paparan polusi, asap rokok, alkohol, pestisida, radiasi ultraviolet (UV) dan logam berat juga dapat meningkatkan jumlahnya.

Untuk menetralkan radikal bebas ini maka tubuh menghasilkan zat yang disebut antioksidan. Namun, jika jumlah radikal bebas yang terbentuk berlebihan, antioksidan ini tidak mampu mengimbanginya. 

Jika keadaan ini berlanjut terus menerus dapat menyebabkan berbagai kerusakan di dalam tubuh dan memicu timbulnya penyakit seperti kanker, penyakit kardiovaskular dan sebagainya. 

Oleh karena itu, dibutuhkan antioksidan tambahan dari luar tubuh untuk mencegah efek tersebut. Antioksidan ini bisa didapatkan dari obat atau suplemen dan makanan.

Polifenol merupakan salah satu jenis antioksidan yang banyak terdapat dalam makanan. Lebih dari 8000 senyawa polifenol telah ditemukan dalam tanaman sumber bahan pangan. 

Berbagai penelitian menunjukkan manfaat konsumsi makanan yang kaya kandungan polifenol dalam mencegah berbagai kerusakan akibat stres oksidatif di dalam tubuh melalui perannya sebagai antioksidan. Selain itu, peningkatan asupan makanan sumber polifenol juga dapat mengurangi peradangan di dalam tubuh karena efek antiradang (antiinflamasi) yang dimilikinya.

Berikut adalah beberapa makanan sumber polifenol yang dapat dikonsumsi untuk mencegah terjadinya penyakit kardiovaskular.

  • Buah-buahan

Buah beri, seperti: anggur, blueberry, blackberry, raspberry dan strawberry kaya akan polifenol, baik di bagian kulit maupun daging buahnya dengan jumlah total kandungan polifenolnya sekitar 200 hingga lebih dari 500 mg per 100 gramnya. Semakin gelap warna buahnya maka semakin banyak kandungan antosianin (salah satu jenis polifenol) di dalamnya. 

Buah plum juga diketahui memiliki kandungan polifenol yang tinggi yaitu 400 mg per 100 gramnya. Polifenol juga banyak terdapat pada buah apel, ceri, dan jeruk dengan kadar sekitar 200 mg per 100 gramnya. Selain itu, senyawa ini juga diketahui terdapat pada buah pir. pisang, kiwi, mangga dan nanas dengan kadar yang lebih rendah.

Konsumsi berbagai pilihan buah-buahan ini secara rutin dapat meningkatkan antioksidan di dalam tubuh sehingga dapat mencegah terjadinya stress oksidatif yang dapat memicu penyakit kardiovaskular. 

Banyak ahli yang telah meneliti manfaat konsumsi buah-buahan ini terutama buah beri, dan didapatkan hasil yang sejalan dimana peningkatan asupan buah-buahan ini dapat menurunkan efek stress oksidatif dan peradangan di dalam tubuh. Selain itu, beberapa penelitian uji coba menunjukkan bahwa meningkatkan asupan buah-buahan ini juga dapat menurunkan tekanan darah serta memperbaiki kadar gula dan lemak dalam darah.

  • Sayur-sayuran

Polifenol juga terdapat pada beberapa jenis sayuran hijau seperti: bayam, kangkung, kol dan brokoli. Kol merah merupakan sayuran dengan kadar polifenol yang paling tinggi, hampir menyerupai buah beri. Selain itu, daun kemangi, tomat, wortel, labu, terong ungu dan bawang juga memiliki kandungan polifenol di dalamnya.15 

Beberapa penelitian uji coba menunjukkan bahwa peningkatan konsumsi sayuran ini secara rutin dapat menurunkan risiko penyakit kardiovaskular sehingga penting sekali untuk menambahkan jenis sayuran ini dalam konsumsi makanan sehari-hari untuk mencegah kerusakan sel akibat radikal bebas di dalam tubuh.

  • Kacang-kacangan

Kacang-kacangan seperti: kacang mete, kacang tanah, kacang kenari, almond dan hazelnut juga memiliki kandungan polifenol.15 Beberapa penelitian menyebutkan bahwa konsumsi kacang-kacangan ini sebagai selingan di antara waktu makan sehari-hari dapat membantu meningkatkan antioksidan di dalam tubuh sehingga menurunkan risiko terjadinya penyakit kardiovaskular. 

Selain itu, sebuah penelitian uji coba menemukan bahwa konsumsi kacang kenari selama enam bulan dapat menurunkan berat badan dan memperbaiki kadar lemak dalam darah pada individu yang memiliki kelebihan berat badan atau obesitas. Begitu pula pada penelitian lainnya dengan menggunakan kacang almond atau campuran beberapa kacang ternyata juga menunjukkan hasil yang sejalan.

  • Teh

Teh merupakan sumber polifenol yang juga mudah ditemukan sehari-hari. Teh hitam, teh oolong dan  teh hijau memiliki kandungan polifenol sekitar 60-100 mg per 100 ml nya.15 Teh hitam dapat menetralkan radikal bebas dalam tubuh serta menghambat terjadinya kerusakan pembuluh darah akibat stres oksidatif. 

Beberapa penelitian uji coba juga menunjukkan bahwa konsumsi teh hitam atau teh hijau dapat memperbaiki kadar lemak dalam darah sehingga menurunkan risiko terjadinya penyakit kardiovaskular.

  • Cokelat

Salah satu sumber utama polifenol lainnya adalah cokelat, terutama cokelat hitam. Cokelat hitam memiliki kandungan flavonoid (salah satu jenis polifenol) yang tinggi, yaitu mencapai lebih dari 400 mg per 100 gramnya.15 Kandungan flavonoid dalam cokelat dapat mencegah terjadinya penyakit kardiovaskular melalui kemampuannya dalam menghambat stres oksidatif, mengurangi peradangan serta memperbaiki fungsi pembuluh darah.

  • Rempah-rempah

Kunyit, kayu manis dan cengkeh memiliki kandungan polifenol yang tinggi. Kunyit merupakan makanan sumber curcumin (salah satu jenis polifenol lainnya) yang memiliki efek antioksidan kuat. 

Kayu manis dan cengkeh memiliki kandungan asam fenolat yang juga merupakan bagian polifenol serta memiliki peran sebagai antioksidan yang baik bagi tubuh. Jahe juga diketahui memiliki kandungan polifenol yang cukup tinggi sehingga dapat menghambat terjadinya stres oksidatif di dalam tubuh.

Peningkatan konsumsi makanan sumber polifenol ini sangat bermanfaat untuk mencegah stres oksidatif dan peradangan di dalam tubuh sehingga dapat menurunkan risiko terjadinya penyakit kardiovaskular. 

Namun, manfaat ini tidak serta-merta langsung mencegah timbulnya penyakit sehingga perlu dimaksimalkan dengan meningkatkan pola hidup sehat yang meliputi konsumsi makanan dengan gizi seimbang, meningkatkan aktifitas fisik, istirahat yang cukup serta tidak merokok dan minum alkohol.

------------------------------------------------------

dr. Wella Angelia adalah seorang peserta didik pada Program Pendidikan Dokter Spesialis-1 Ilmu Gizi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

dr. Wahyu Ika Wardhani, M.Biomed, M.Gizi, Sp.GK adalah seorang dokter spesialis gizi klinik di Rumah Sakit Universitas Indonesia yang juga merupakan dosen pengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Daftar Referensi

1.        Thomas H, Diamond J, Vieco A, Chaudhuri S, Shinnar E, Cromer S, et al. Global Atlas of Cardiovascular Disease 2000-2016: The Path to Prevention and Control. Glob Heart. 2018;13(3):143–63.

2.        WorldHealthOrganization. NCDs Country Profiles 2018 WHO. 2018;224. Available from: https://www.who.int/nmh/publications/ncd-profiles-2018/en/

3.        Gracia KC, Llanas-cornejo D, Husi H. CVD and Oxidative Stress. 2017;

4.        Khurana S, Venkataraman K, Hollingsworth A, Piche M, Tai TC. Polyphenols: Benefits to the cardiovascular system in health and in aging. Nutrients. 2013;5(10):3779–827.

5.        Cheng YC, Sheen JM, Hu WL, Hung YC. Polyphenols and Oxidative Stress in Atherosclerosis-Related Ischemic Heart Disease and Stroke. Oxid Med Cell Longev. 2017;2017.

6.        Pizzino G, Irrera N, Cucinotta M, Pallio G, Mannino F, Arcoraci V, et al. Oxidative Stress: Harms and Benefits for Human Health. Oxid Med Cell Longev. 2017;2017.

7.        Pickering RJ. Oxidative stress and inflammation in cardiovascular diseases. Antioxidants. 2021;10(2):1–2.

8.        Oria RD, Schipani R, Leonardini A, Natalicchio A, Perrini S, Cignarelli A, et al. Review Article The Role of Oxidative Stress in Cardiac Disease : From Physiological Response to Injury Factor. 2020;2020.

9.        Casas R, Castro-Barquero S, Estruch R, Sacanella E. Nutrition and cardiovascular health. Vol. 19, International Journal of Molecular Sciences. 2018. 1–31 p.

10.      Griffiths K, Aggarwal B, Singh R, Buttar H, Wilson D, De Meester F. Food Antioxidants and Their Anti-Inflammatory Properties: A Potential Role in Cardiovascular Diseases and Cancer Prevention. Diseases. 2016;4(4):28.

11.      Zhou DD, Luo M, Shang A, Mao QQ, Li BY, Gan RY, et al. Antioxidant Food Components for the Prevention and Treatment of Cardiovascular Diseases: Effects, Mechanisms, and Clinical Studies. Oxid Med Cell Longev. 2021;2021.

12.      Tangney CC, Rasmussen HE. Polyphenols, inflammation, and cardiovascular disease. Curr Atheroscler Rep. 2013;15(5):1–16.

13.      Gropper SAS, Smith JL, Carr TP. The Flavonoids: Roles in Health and Disease Prevention. In: Advanced Nutrition and Human Metabolism. 7th ed. Boston: Cengage Learning; 2018. p. 122–4.

14.      Senoner T, Dichtl W. Oxidative stress in cardiovascular diseases: Still a therapeutic target? Nutrients. 2019;11(9).

15.      Neveu V, Perez-Jiménez J, Vos F, Crespy V, du Chaffaut L, Mennen L, et al. Phenol-Explorer: an online comprehensive database on polyphenol contents in foods. Database (Oxford). 2010;2010:1–9.

16.      Yan Z, Zhong Y, Duan Y, Chen Q, Li F. Antioxidant mechanism of tea polyphenols and its impact on health benefits. Anim Nutr. 2020;6(2):115–23.

17.      Magrone T, Russo MA, Jirillo E. Cocoa and dark chocolate polyphenols: From biology to clinical applications. Front Immunol. 2017;8(JUN):1–13.

18.      Katz DL, Doughty K, Ali A. Cocoa and chocolate in human health and disease. Antioxidants Redox Signal. 2011;15(10):2779–811.

19.      Owen AJ, Reid CM. Prevention of Cardiovascular Disease. Cardiovasc Clin Trials Putt Evid into Pract. 2012;345–77.

20.      Arnett DK, Blumenthal RS, Albert MA, Buroker AB, Goldberger ZD, Hahn EJ, et al. 2019 ACC/AHA Guideline on the Primary Prevention of Cardiovascular Disease: A Report of the American College of Cardiology/American Heart Association Task Force on Clinical Practice Guidelines. Vol. 140, Circulation. 2019. 596–646 p.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun