Mengapa ia bisa sampai hancur berkeping-keping
Yang kepingannya bagai pecahan cangkir
Yang sempat kau isi penuh air mendidih
Dimana cangkir itu kuberikan sukarela sebagai sovenir
Sebuah sovenir mini yang indah nan cantik
Walau kecil dari bagian yang nampak besar ini
Namun itulah satu-satunya yang kumiliki
Yang terpenting, yang menguasai jiwa
Yang abadi dan tak pernah pudar
Walau tak nampak
Namun yakini dan kau telah rasakan
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!