Mohon tunggu...
Weinata Sairin
Weinata Sairin Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Teologi dan Aktivis Dialog Kerukunan

Belajar Teologia secara mendalam dan menjadi Pendeta, serta sangat intens menjadi aktivis dialog kerukunan umat beragama

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Firman Allah Itu Kuat dan Powerful

4 April 2022   05:12 Diperbarui: 4 April 2022   06:10 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gereja | sumber: cnnindonesia.com

REFLEKSI ALKITAB, MINGGU 3 APRIL 2022

 FIRMAN ALLAH ITU KUAT DAN POWERFUL

Oleh Weinata Sairin

"Karena pemberitaan Injil inilah aku menderita, malah dibelenggu seperti seorang penjahat, tetapi firman Allah tidak terbelenggu." (2 Timotius 2:9) 

Keterbelengguan dan keterpenjaraan adalah sesuatu yang tidak pernah diharapkan oleh siapa pun. Keterpenjaraan---baik
fisik maupun nonfisik---amat menghambat dan mengganggu diri seseorang. Kondisi itu bisa menyebabkan seseorang teralienasi dari
konteks sosiologisnya, bahkan mengakibatkan seseorang tercabut dari akar kulturalnya.

Pada zaman dahulu, banyak pejuang kemerdekaan kita yang dijebloskan ke dalam penjara karena pandangan politiknya yang
menentang penjajahan. Apakah penjara membuat mereka jera dan kemudian mengubah pandangannya? Ternyata tidak. Penjara tidak
bisa mematahkan semangat mereka untuk mewujudkan Indonesia Merdeka. 

Penjara justru banyak menginspirasi gagasan baru untuk memperkuat ide-ide, mengelaborasinya lebih komprehensif bahkan lebih mematangkan kemerdekaan itu. Api kemerdekaan tidak pernah bisa dibelenggu walaupun para tokoh pejuangnya berada di dalam penjara.

Di zaman kini, penjara-penjara negeri ini banyak dipenuhi oleh orang-orang yang terkena kasus pidana: korupsi, kriminal. Mereka yang terkena Operasi Tangkap Tangan (OTT) sedang menerima uang suap, langsung dibawa ke Kantor KPK untuk diperiksa. Mereka menebar senyum di depan sorotan kamera stasiun TV sesudah pemeriksaan itu. Tidak tecermin dari raut muka mereka perasaan bersalah. 

Penjara ternyata tidak memberi efek jera bagi para koruptor, perampok, pembunuh, dan pemasok narkoba, oleh karena konon penjara tetap memberi ruang bagi pelanjutan dan pengembangan perbuatan haram itu. 

Hal yang penting dicatat adalah, para koruptor dan mereka yang dipenjara itu ternyata adalah orang-orang yang dikategorikan sebagai pemimpin, yang piawai melafalkan ayat-ayat kitab suci, yang memiliki eselon, dan yang hartanya sudah berlipat ganda. 

Paulus dalam suratnya kepada Timotius, yang dikutip di awal tulisan ini, mengungkapkan kondisinya yang amat mengenaskan. 

Dengan tegas Paulus menyatakan bahwa ia menderita, bahkan dibelenggu seperti penjahat karena memberitakan Injil. Andai kata Paulus tidak melakukan pemberitaan, diam saja, pasif, atau melakukan pemberitaan tentang yang lain---bukan Injil, tentu ceritanya akan lain. Paulus pun tahu persis bahwa penjara itu adalah harga yang harus dibayar untuk akivitas memberitakan Injil.  

Namun, dalam kondisi keterpenjaraannya itu, kata-kata Paulus tetap powerful dan meaningful. Dalam gaya yang antagonistik-paradoksal, ia berucap bahwa dirinya bisa saja dibelenggu tetapi Firman Allah tidak terbelenggu. 

Kata-kata itu memberi inspirasi bagi kita yang hidup kini dan di sini, ditengah perjuangan kita melawan pandemi. Firman Allah selalu memberi kekuatan baru dan horison baru dalam kepengapan kita menjalani kehidupan. 

ebagai umat Kristen yang percaya sepenuhnya kepada Injil Kristus yang menyelamatkan dan membebaskan, kita terusmenerus terpanggil memberitakan Firman Allah melalui kehidupan konkret, dalam kapasitas apa pun kita, di segala situasi termasuk di zaman Omicron sekarang ini. 

Jangan kita membelenggu Firman Allah, biarlah Firman Allah itu mendunia dan mengubah dunia. Firman Allah itu kuat dan berkekuatan dahsyat.

Selamat Merayakan Hari Minggu.

God Bless!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun