Mohon tunggu...
Weinata Sairin
Weinata Sairin Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Teologi dan Aktivis Dialog Kerukunan

Belajar Teologia secara mendalam dan menjadi Pendeta, serta sangat intens menjadi aktivis dialog kerukunan umat beragama

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Menebar Kata Bermakna di Dunia Nyata

23 Desember 2020   20:59 Diperbarui: 23 Desember 2020   21:02 276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Melalui Kementerian Agama ini, saya ingin menjadikan agama sebagai inspirasi, bukan aspirasi. Itu kalau di-breakdown akan luar biasa," kata Yaqut dalam acara serah terima jabatan yang disiarkan secara daring.

Memang ada perbedaan makna yang signifikan antara kata "inspirasi" dan "aspirasi". Jika kita mengacu kepada kamus bahasa Indonesia, kata "inspirasi" bermakna "ilham"sedangkan kata "aspirasi" diberi makna "harapan dan tujuan untuk keberhasilan masa depan". 

Berangkat dari pemaknaan itu jika agama(agama-agama) menjadi inspirasi maka nilai-nilai universal yang dimiliki agama bisa dikontribusikan bagi kehidupan bangsa dan negara. Andai agama menjadi aspirasi maka ajaran agama/teologi agama diadopsi menjadi sebuah peraturan dalam kehidupan membangsa dan menegara. Kondisi seperti ini cukup sulit oleh karena ada berbagai agama yang dianut oleh warga bangsa.

Pernyataan pak Menag ini amat fundamental dan amat mendukung terpeliharanya dan lestarinya NKRI yang majemuk.

Kemuliaan manusia dapat dilihat antara lain tatkala ia menggunakan kata. Diksi yang elegan, kosakata standar dan baku yang ia gunakan mencerminkan kesiapaan dirinya.

Dalam menyambut hari raya agama, dan menyongsong Tahun Baru mari kita menebar kata-kata elegan demi memperkuat talisilaturahim dalam NKRI yang majemuk.

Selamat Berjuang. God Bless.

Weinata Sairin, 23 Desember 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun