Orang serakah itu takmau mengalah, dan tidak menghargai berkah yang Allah anugerahkan. Ia selalu iri hati dengan apa yang dimiliki orang lain. Kita harus belajar mensyukuri apa yang ada, yang Tuhan sudah beri. Atau dengan bahasa Alkitab edisi tahun 1960-an, kita harus "berpada dengan yang ada".
Sifat serakah, yang tidak puas terhadap apa yang ada pada kita juga meningkatkan libido korupsi, hasrat mengambil yang bukan hak kita dengan cara melawan hukum.
Jika kita warga bangsa yang konon 99,9% adalah beragama, hidup terus dalam tindakan berkorupsi dan serakah, apa kata dunia?
Selamat Berjuang. God Bless!
Weisa, 22/11/20
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H