Mohon tunggu...
Achmad Suwefi
Achmad Suwefi Mohon Tunggu... Administrasi - pekerja swasta penggemar Liverpool, Timnas dan Argentina

You will never walk alone

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Indra Sjafrie di Antara Eks Pelatih Piala AFF U-19

3 Januari 2017   17:57 Diperbarui: 4 Januari 2017   11:18 1020
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gerd Zeise. Sumber gambar: goal.com

Jeerasak Charoenchan, tidak banyak yang bisa diangkat dari sosok yang satu ini. Kegagalannya bersama Thailand dengan tidak bisa lolos dari fase grup memaksa FAT menggantikannya dengan sosok yang sukses memberikan gelar Piala AFF U-19 edisi 2015 dan 2016, Anurak Srikerd yang menggantikan tongkat kepelatihan dari Jeerasak – Somchai dan Sasom Pobprasert.

Dejan Gluscevic, namanya cukup terkenal di era Ligina 1990-an kala menjadi andalan Bandung Raya. Paska pensiun sebagai pemain, Dejan Gluscevic pun menjadi pelatih Singapura U-19 di Piala AFF U-19 2013 namun sayang timnya gagal lolos dari fase grup A. Karirnya pun tidak lama karena FAS kemudian menunjuk Inoue Takuya, pria Jepang untuk melatih Singapura U-19 di Piala AFF U-19 2015.

Maro Marlon Manos, gagal di Piala AFF U-19 2013 menjadi catatan seorang Marlon Manos dan dua tahun kemudian pihak ‘PSSI’-nya Filipina menunjuk Dan Padernal sebagai pelatih kepala Filipina U-19 yang tampil di Laos.

Dayem Haji Ali, tidak banyak yang bisa di-show up dari karir kepelatihan pelatih Brunei di Piala AFF U-19 2013 Dayem Haji Ali di mana Brunei Darussalam harus gagal total tanpa meraih poin di fase grup. Diedisi 2015, Brunei Darussalam dilatih pria Korea Selatan bernama Kwon Oh Son yang juga melatih Brunei U-22.

Jika pun nanti akhirnya PSSI memilih sosok Indra Sjafrie untuk menjadi pelatih Timnas U-22/U-23 tentu akan menarik melihat gaya eks pelatih PSP Padang dalam menerapkan PePePa yang selama ini identik dengan gaya bermain Evan Dimas dkk di Timnas Indonesia U-19. Namun Indra Sjafrie pun terbentur kontrak profesionalnya dengan klub yang dilatihnya sekarang Bali United hingga 2020 dan dia menargetkan tahun 2017 adalah tahun prestasi bagi timnya.

"Sesuai janji saya kepada manajemen tim, maka kompetisi musim 2017 adalah tahun prestasi bagi tim ini dan tampil beda. Target kami bukan lagi sebatas papan tengah, tapi papan atas dan Isnya Allah juara musim 2017. Tanggal 5 Januari kami mulai latihan dan umumkan tim serta pemain-pemain baru yang lebih mumpuni dibandingkan sebelumnya,” kata Indra Sjafrie sebagaimana dilansir harian Topskor.

Bagaimana PSSI?

#TimnasBangkit 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun