Sepakbola tanpa kehadiran pemain ke-12 atau suporter laksana sayur tanpa garam, tak ada gairah hingga tak ada gemuruh didalam stadion yang menjadikan sebuah laga sepakbola kian menarik.Banyak cara dilakukan oleh suporter sepakbola disluruh dunia dalam mendukung tim kesayangannya mulai dari menciptakan hymne atau lagu khusus yang menggetarkan tim lawan, koreografi suporter hingga hal-hal yang terkadang tidak terpikirkan sebelumnya seperti melemparkan boneka ke suporter tim lawan.
FIFA selaku federasi sepakbola tertinggi dunia ternyata tidak berdiam diri, terobosan dilakukan FIFA era Infanito dalam memberikan apresiasi kepada kelompok suporter terbaik di tahun 2016.Terobosan yang dilakukan berbarengan dengan perubahan format pemain terbaik FIFA (FIFA Ballon D’ Or) sebelumnya menjadi The Best 2016, membuat apresiasi kepada insan sepakbola semakin lengkap dengan diberikannya gelar suporter terbaik oleh FIFA yang akan diumumkan diminggu kedua Januari 2017.
“Itu adalah suasana yang luar biasa saya tidak akan melupakannya,” ujar Juergen Klopp, manajer Liverpool seusai laga
"Itu benar-benar menakjubkan, ada banyak boneka mainan! Setelah mereka semua turun, saya meminta anak-anak: 'Apakah semua orang ok?" Dan mereka semua menjawab dengan keras' ya! ', ungkap Koordinator Acara, Annelies Blom dalam percakapannya dengan FIFA.com
(aksi suporter Islandia / sumber foto : dailymail)
Terakhir dari gelaran Piala Eropa 2016 yakni suporter Islandia yang melakukan selebrasi unik dengan melakukan tepuk tangan secara bersamaan seusai laga kontra Inggris dimana Islandia mampu menang 2-1. Dipimpin oleh sang kapten Islandia, para suporter mengikuti tepukan tangan sang kapten pelan pelan dan semakin kencang sehingga menimbulkan efek yang mampu membuat suporter atau tim lawan tertekan dengan suaranya yang khas.
"Itu pertama kalinya di Piala Eropa,salah satu dari kami telah melihat.Aku bahkan tidak pernah mendengar itu sebelumnya,"kate bek veteran Islandia, Kari Arnason kepada FIFA.com
Ketiga kelompok suporter mampu memberikan sisi lain dalam hal dukungan kepada tim yang dicintainya dengan cara yang orisinal maupun penuh persahabatan seperti yang ditunjukkan oleh pendukung Liverpool dan Dortmund.Sehingga wajar apabila, FIFA akhirnya menjatuhkan nominasi untuk ketiga kelompok suporter yang memberikan warna tersendiri dikompetisi tahun 2016. Siapapun yang akan memenangkannya, ketiga kelompok suporter sudah memberikan contoh yang layak ditiru.
Tetap mendukung tim kesayangan dengan gaya terbaik dan orisinil, siapa tahu tahun depan ada kelompok suporter Indonesia yang masuk nominasi suporter terbaik versi FIFA seperti suporter Liverpool/Dormund, Islandia dan Ado Den Haag.