[caption caption="Riedl"][/caption]
(Berharap kejutan dari Alfred \Riedl / sumber foto : antaranews)
“Make a wish”
Itulah ungkapan yang sering terdengar saat seseorang merayakan hari spesial dalam perjalanan hidupnya yakni hari ulang tahun, hari dimana kita bertambah setahun usia kita dibanding sebelumnya.Harapan serta doa tentunya dipanjatkan agar harapan yang diinginkan setahun kedepan bisa dikabulkan oleh Sang Khalik. Mulai dari karir, usaha, momongan dan lainnya termasuk tentunya hal yang tak terduga dimana kita memperolehnya.
Tahun lalu kejutan datang dari Admin Kompasiana yang mengabarkan via phone tentang kepastian saya masuk daftar Kompasioner yang mendapatkan undangan makan siang dari Presiden Joko Widodo. Sesuatu yang tak pernha terpikirkan sebelumnya oleh penulis kareana bermimpi untuk menginjakkan kaki diistana Negara pun tak berani.Lalu hal lain apa yang diharapkan penulis ditahun ini pada (16/12) minggu depan? Apakah berjuampa dengan orang penting lainnya?
[caption caption="Momen 2015"]
(Momen bersama Presiden Joko Widodo)
Jawabannya tidak, karena satu yang dinanti penulis adalah kado spesial dari seorang Alfred \Riedl, pelatih Timnas Indonesia diPiala AFF Suzuki 2016. Trofi atau gelar Piala AFF Suzuki 2016menjadi kado yang dinanti penulis sejak Sea \Gams 1987 distadion Utama Senayan Timnas sukses menjad juara Sea Games 1987 dan kembali menjadi juara di Sea Games 1991 Manila, Filipina.
Sejak era 2004 Piala AFF Suzuku digelar memang terjadi perubahan format final Piala AFF Suzuki dari yang sebelumnya home turnamen kini menjadi home and away.Artinya (14/12\) giliran Indonesia menjamu Thailand sedang tiga hari kemudian giliran Timnas ke Thailand. Sehingga jika Timnas sukses dileg pertama Final Piala AFF maka peluang untukjuara terbuka lebar untuk melewati hadangan Thailand yang juga juara bertahan Piala AFF Suzuki 2014.
Baru kali ini final diadakan berdekatan dengan hari spesial penulis sebelumnya (16/12/2010) Gol Cristian Gonzales membawa Timnas mengalahkan Filipina 1-0 yang akhirnya membawa Timnas lolos kefinal pada 26 dan 29 Desember walau harus mengakui keunggulan Malaysia. Sedang pada edisi 2012 dan 2014 dimana Timnas gagal lolos, partai finak digelar berturut – turut (19/12 dan 22/12) dan (17/12 dan 20/12) dimana Singapura dan Thailand menjadi jawaranya.
Memang laga final Piala AFF Suzuki 2016 tidak digelar saat hari spesial penulis (16/12), namun harapan tetap diapungkan kepada Opa Riedl untuk mampu membawa Timnas Indonesia mencetak sejarah dengan mengangkat trofi Piala AFF untuk pertama kalinya setelah empat kali menjadi finalis dalam kurun waktu 20 tahun.
#SaatnyaCetakSejarah
#TimnasBISA
(Edisi long weekend di Desa Timbang Reja, Lebaksiu, Tegal)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H