Mohon tunggu...
Achmad Suwefi
Achmad Suwefi Mohon Tunggu... Administrasi - pekerja swasta penggemar Liverpool, Timnas dan Argentina

You will never walk alone

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pesan Bahlul di Hari Raya

5 Juli 2016   20:41 Diperbarui: 5 Juli 2016   20:43 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hari Raya bukan persoalan mengenakan busana indah

Hari Raya dirayakan dengan mengabdi kepada TUHAN

Dengan menjadi sadar terhadap TUHAN Yang Maha Melindungi

Merayakan Hari Raya adalah Sultan dari hati, bukan Sultan alam\

Sultan alam tenggelam dalam alpa, tetapi Sultan hati tidak pernah punya sikap lupa

Merayakan Hari Raya dijauhkan dari

Hukuman Ilahi pada Hari Kebangkitan

Hari Raya bukan persoalan mengenakan parfum, tetapi menyesali dosa-dosa kita

Dengan bertobat dan tidak melakukannya lagi

Tetapi tentang melintasi Shirath yang mengerikan 

Untuk selanjutnya duduk disinggasana Firdaus.

Hari Raya dirayakan bukan dengan membualkan istana dan kekuasaan

Tetapi dengan membawa serta cahaya pada kegelapan makam dan membekalinya dengan amal salih.

.

Itulah lantunan Bahlul , si bodoh yang bijak yang hidup diera Khalifah Abassiyah, Harun Al Rasyid. Lantunan stanza diungkapkan Bahlul saat mencegat parade lebaran sang khalifah disaat masyarakat begitu bersemangat dalam menyambutnya iring-iringan parade lebaran Khalifah yang melintas jalanan dikota.

Lantunan Stanza tersebut membuat Khalifah Harun al Rasyid pun meneteskan air mata usai mendengarkan lantuan si Bahlul tersebut. Karena memang Hari Raya Idul Fitri tidak melulu soal baju baru, parfum baru ataupun tampilan baru yang bersifat duniawi. Dia adalah momen dimana kita mampu melanjutkan sebulan gemblengan selama Ramadhan 1437 di 11 bulan  kedepan.

Selamat Idul Fitri 1437 H Mohon Maaf Lahir dan Batin Tqobbalallahu minna wa minkum.

(Tegal, 5 Juli 2016  Wefi)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun