“Pada usia yang telah menginjak angka 100, ia mau meninggalkan rumah sakit dan datang kesini (stadion). Dia benar-benar menggertak kami semua. Nenek Ruacan adalah pendukung Besiktas paling fanatic,” twitt akun @ForzaSenBenYok.
Bagi yang ingin melihat video nenek Meryem mengunjungi stadion Vodafone Arena bisa merujuk pada artikel berikut.
https://www.youtube.com/watch?v=Uu3YgaUk0XI
Kesetiaan dan Cinta untuk Indonesia
Inspirasi Nenek Meryem dalam pandangan penulis adalah kado untuk PSSI ke-86 yang layak diapungkan. Memang tidak ada hubungan dengan PSSI sih nenek meryem dan bisa jadi si nenek pun tidak mengenal PSSI. Namun kesetiaan dan cintanya kepada klub berjuluk ‘Black Eagles’ yang telah berusia 50 tahun layak dijadikan bahan perenungan utamanya untuk stakeholder sepakbola Indonesia.
Bisa jadi semangat mereka baik Pengurus PSSI, Asprov PSSI hingga anggota lainnya adalah untuk sepakbola Indonesia namun harus diakui disituasi konflik selama setahun sekali harus diakui rasa cinta dan kesetiaan sebagaimana saat PSSI didirikan sebagai semangat persatuan untuk Indonesia merdeka mungkin sudah memudar.Dan kesetiaan dan rasa cinta berbalut fanatisme kepada klub layak dijadikan inspirasi agar PSSI kedepannya semakin baik dan mampu membanggakan Indonesia diajang internasional.
Semoga PSSI setahun kedepan tidak lagi berkutat dalam konflik tiada akhir sehingga PSSI Semakin Berprestasi bukan dalam urusan konlik namun prestasi dalam arti sesungguhnya yakni kembali Timnas Indonesia semua level merajai turnamen internasional utamanya dikawasan ASEAN.
Selamat Ulang Tahun PSSI ke-86 !
Salam Sepakbola Nasional,
Wefi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H