Awal bulan bagi sebagian orang tentu menyenangkan karena habis menerima gaji bulanan, senang bercampur bahagia tentunya karena bisa berbagi dengan keluarga tercinta dan orang yang dikasihi. Hal yang sama dirasakan oleh 209 negara anggota FIFA dimana ada rasa senang , biasa-biasa saja hingga rasa tidak senang. Karena sebagaimana biasanya awal bulan dan hari kamis (ndak tahu kenapa hari kamis), FIFA akan membagikan rapor bulanan progres anggotanya dalam ranking FIFA yang merupakan hasil yang dicapai dibulan sebelumnya.
Negara yang disanksi macam Indonesia maupun Kuwait pun tetap memperoleh rapor hanya memang penilaiannya hanya akumulasi dari perhitungan bulan-bulan sebelumnya tanpa memperhitungkan poin yang diraih dibulan sebelumnya. Bagaimana mau dapat poin lha wong Timnas Indonesia saja tidak bisa tampil dilaga internasional termasuk Kualifikasi Piala Dunia 2018 Rusia zona Asia dimana seharusnya Indonesia berada di grup F bersama Thailand, Irak, Vietnam dan Cina Taipeh.
Akibatnya ya mudah ditebak “Turun – Turun – Turun – Naik dan Turun” lagi posisi Indonesia diranking FIFA. Untungnya walau turun, Indonesia masih ditemani dengan setia oleh tetangga serumpun Malaysia yang juga turun naik karena hasil jeblok dikualifikasi Piala Dunia 2018 Rusia termasuk dilaga terakhir saat harus mengakui keunggulan Arab Saudi dengan skor 0-2 yang mengakibatkan ranking mereka melorot dibulan April 2016.
Lalu dimana posisi Indonesia diranking FIFA bulan April 2016, apakah ada hubungannya dengan nomor cantik diatas ? tentu ada karena 12 nomor diatas yakni 179-180-178-185 (jumlahnya sich kayak nomor HP penulis) adalah ranking Indonesia dalam empat bulan terakhir alias selama tahun 2016. Sempat naik 2 tingkat dibulan Maret .. eeh sekarang malah harus rela turun 7 tingkat ke ranking 185 FIFA dengan 65 poin (turun 23 poin).
Berikut posisi Indonesia diantara negara ASEAN dalam ranking FIFA bulan April 2016 :
1. Filipina : 117
2. Thailand : 119
3. Vietnam : 144
4. Singapura : 149
5. Myanmar : 166
6. Timor Leste : 175
7. Malaysia : 177
8. Kamboja : 182
9. Laos : 184
10. Indonesia : 185
11. Brunei Darussalam : 195.
Bisa jadi ini adalah posisi terburuk dalam sejarah ranking FIFA bagi Indonesia serta berada diposisi runner up dari bawah (hanya diatas Brunei) dari 11 negara ASEAN. Ini adalah hasil yang pantas dari konflik yang tak berujung antara PSSI dengan Kemenpora yang berujung kepada sanksi FIFA dengan efeknya adalah Timnas dilarang tampil dikompetisi resmi yang digelar FIFA, ajang dimana Timnas Indonesia bisa mendulang poin demi menempatkan Timnas diposisi cantik dalam ranking FIFA.
“Lalu kalau sanksi dicabut FIFA, memang Timnas bisa mendapatkan posisi cantik diranking FIFA, wef?” tanya rekan kerja saat makan malam.
“Peluang ada walau kecil karena koefesien pengali yang hanya x1 untuk laga persahabatan internasional, kecuali ..” jawabku
“Kecuali apa, wefi?” potong temanku
“Kecuali Timnas Indonesia lawan tim hebat macam Argentina yang kini menempati posisi pertama ranking FIFA atau negara berperingkat 100 besar FIFA .. baru ada harapan Timnas Indonesia memiliki nomor yang cantik alias ranking yang bagus,” jawabku.
“Susah kalau begitu ya Wef, istilahnya bakalan merangkak pelan tuch posisi Indonesia diranking FIFA,” katanya
“Dengan tidak masuknya Piala AFF dalam kalender resmi FIFA, maka banyak jalan yang bisa dicoba yakni memaksimalkan semua laga resmi yang masuk kalender resmi FIFA yang bisa mencapai 10 laga dalam setahun, hanya memang membutuhkan biaya yang besar,” jawabku.
Kini yang terpenting sejatinya adalah konflik harus segera dicarikan solusi yang cantik sehingga sepakbola Indonesia bisa kembali bergelora terutama adalah anak-anak usia muda serta pemain yang menghuni Timnas Indonesia. Setahun lebih gelora itu tidak lagi muncul karena redupnya sinar Timnas karena sanksi FIFA.
Salam Sepakbola,
Wefi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H