Mohon tunggu...
Achmad Suwefi
Achmad Suwefi Mohon Tunggu... Administrasi - pekerja swasta penggemar Liverpool, Timnas dan Argentina

You will never walk alone

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[HUT RTC] Assalamualaikum, Cinta!

6 Maret 2016   15:03 Diperbarui: 6 Maret 2016   15:08 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Dokumen pribadi"][/caption]

Kulihat kalender.. Sudah 4 Maret, berarti besok malam saatnya pulang kampung ke Tegal untuk berjumpa kelurga tercinta. Sejak puteriku masuk MI (Madrasah Ibtidaiyah) ditahun ajaran baru tahun lalu, isteri dan puteriku kini tinggal di Tegal sedangkan penulis di Cibitung, Bekasi.

 

10 tahun berlalu usia pernikahan kami dan pada dasawarsa pernikahan kami, keputusan yang besar harus kami ambil. Meniti masa depan baik untuk puteri kami maupun penghidupan menjadi alasan terbesar saat kami memutuskan hidup terpisah untuk sementara.

 

Tinggal terpisah oleh waktu dan jarak 300 km memang tidaklah mengenakkan. Tetapi kekuatan cinta dan berserah diri pada Yang Maha Kuasa menjadi sumber kekuatan kami, walau tetap rasa rindu selalu menghiasi malam malam kami berdua (saat tidur balik kanan lihat guling eh balik kiri lihat bantal).

 

Sebulan sekali walau kadang pernah dua minggu sekali menjadi jadwal pulang ke Tegal. Tapi ada yang menarik saat hendak pulang kampung apalagi kalau bukan sinyal hijau dan merah dari isteri tercinta (maklum sedang program anak). Jika hijau maka bersiap untuk pulang tetapi jika merah maka bersabarlah.

 

Assalamu alaikum, Cinta!

Assalamu alaikum, Tegal!

Akhirnya kujejakkan kembali kakiku dirumah kami di Lebak Siu, Tegal. Jam menunjukkal pukul 3 dini hari berbarengan dengan tahrim dari ayah dimasjid kampung kami. Senyuman manis muncul dibalik pintu yang terbuka, senyuman isteriku yang telah menemaniku selama 10 tahun mengarungi biduk rumah tangga.

 

Minggu pertama (terinspirasi puisi)

 

Tegal, 6 Maret 2016

 

Sumber inspirasi :

Bunga Teratai

Oleh : Susilo Bambang Yudhoyono

 

Bunga teratai mekar di kolam

terpantul cahaya rembulan hampir penuh

jatuh satu-satu di kelopak merah jambu

yang terapung.

tak hanyut oleh ombak cinta

di malam kasih

 

Di keheningan malam yang panjang

dan membisu,

dara manis melantunkan kidung kalbu

sendu, membalut rindu

sang teratai merah yang setia menunggu

 

Teratai indah tak selalu ada di hatiku

juga gadis ayu berambut ikal itu

tetapi tetap kutunggu

indahnya kasih di malam syahdu

 

Selamat Malam, terataiku

dan kekasih tambatan jiwaku.

 

Karya ini diikutsertakan dalam rangka memeriahkan ulang tahun perdana Rumpies The Club.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun