Komite Reformasi atau Komite Ad Hoc akhirnya dibentuk oleh FIFA yang bertujuan untuk membantu Indonesia lepas dari sanksi FIFA yang akan dibahas di KLB FIFA pada Februari tahun depan. Diketua Agum Gumelar harapan diapungkan kepada Komite Ad Hoc untuk membawa Indonesia lepas dari sanksi FIFA namun sejak memulai bertugas awal Desember ini kerja Tim Ad Hoc belum maksimal karena belum bergabungnya perwakilan Pemerintah dan APPI dalam tim tersebut.
Harapan Pelaku Sepakbola Nasional di 2016
Kalau ditanya kepenulis, apa harapan untuk sepakbola nasional ? simple jawabannya yakni Dicabutnya sanksi oleh FIFA yang akan menjadikan denyut urat nadi sepakbola Republik Indonesia kembali hidup. Tetapi jawaban yang paling tepat tentunya dari para pelaku sepakbola nasional karena mereka yang menjalani nya selama ini dan tentunya mereka memiliki pandangan sendiri, sedang penulis hanyalah penikmat Timnas Indonesia yang sabar menanti prestasi sejak 1991 dan hanya ingin kembali mendengar stadion bergemuruh dengan lagu ‘INDONESIA RAYA’ saat Timnas main.
“Tentu kami sebagai pemain yang terkena imbas konflik ini. Di 2016 kompetisi harus digelar, itu yang sangat dinantikan,” ungkap kiper Persib Bandung, I Made Wirawan.
“Yang pasti kami sangat berharap konflik antara Menpora dan PSSI disudahi. Artinya, kompetisi regular tentu akan dapat berjalan kembali seperti sedia kala,” kata Kas Hartadi, pelatih Pusamania Borneo FC.
“Semoga segera ada titik temu antara bapak-bapak yang dipusat, sehingga kami bisa kembali berkompetisi normal,” ujar Erwan Darmawan, Sekretaris Umum PSGC Ciamis.