Mohon tunggu...
Achmad Suwefi
Achmad Suwefi Mohon Tunggu... Administrasi - pekerja swasta penggemar Liverpool, Timnas dan Argentina

You will never walk alone

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Inspirasi Haji dari Ibu Rumiyem, Mbok Jawi hingga Nenek Altum

22 Agustus 2015   11:11 Diperbarui: 22 Agustus 2015   11:11 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Maha Suci Allah, dengan segala kekuasaan-NYA hal yang dianggap tidak mungkin akan menjadi kenyataan. Selama kita memiliki tekad yang kuat, niat yang tulus, usaha maksimal serta doa serta pengharapan kepada-NYA yang tak pernah putus. Begitupun niat kita sebagai seorang muslim untuk pergi haji ke Baitullah, sebuah titik puncak seorang muslim manakala mampu berhaji ke tanah suci (Mekkah Al-Mukaromah dan Madinah Al0Munawarah).

 

Dulu pada September 2013, Penulis pernah menulis kisah Ibu Rumiyem yang berhasil berangkat haji pada musim haji tahun ini (1434 H). Ibu Rumiyem, penjual lontong di kota Tebing Tinggi, Sumatera utara begitu haru dan bahagia akhirnya menjadi “tamu Allah” . Usahanya yang tak kenal lelah dnegan menabung, bertekad kuat serta niat yang selalu ditanamkan dalam dirinya akhirnya setelah 25 tahun mempersiapkan bisa berangkat haji, Subhanallah !

 

http://www.kompasiana.com/wefi/kisah-ibu-rumiyem-dari-jualan-lontong-berangkat-haji-tahun-ini_5529eab4f17e61383bd623b5

 

“25 tahun saya menabung, akhirnya bisa juga naik haji,” ungkap Rumiyem di asrama haji Medan (sumber : rimanews.com)

 

Dalam perhitungan manusia mungkin susah dengan hanya berdagang lontong yang memiliki keuntungan sedikit dapat berangkat haji, tapi ilmu dan perhitungan Allah tidak serumit perhitungan manusia. Jika Allah sudah menunjukkan kekuasaannya hal yang tak mungkin bisa menjadi mungkin, termasuk dengan apa yang ditunjukkan oleh Ibu Rumiyem.

 

Ibu Rumiyem tidak ditabung dibank, tetapi disimpannya dirumahnya sendiri di Kelurahan Satria, kecamatan Padang Hilir, Tebing Tinggi. Selain ditabung Ibu Rumiyem sedikit demi sedikit membeli emas untuk sisimpannya, ketika dirasa sudah cukup uang tersebut disetorkannya untuk mendaftarkan diri sebagai calon haji.

 

“Ditambah dengan penjualan emas, terkumpul Rp. 20 juta. Langsung saya mendaftar (calon haji),” ungkap Ibu Rumiyem yang memiliki 6 anak tersebut. (sumber :rimanews.com)

 

Tadi pagi saat penulis menonton acara berita pagi disalah satu TV Swasta, kembali mendapat contoh kekuatan tekad dari orang sekitar kita demi keinginan untuk bisa menunaikan rukun iman keenam tersebut. Dia adalah Mbak Jawi yang tinggal di Jember , Jawa Timur dan pekerjaan hariannya adalah berjualan pisang goreng didaerahnya. Cara yang dilakukan pun sama seperti yang dilakukan oleh Ibu Rumiyem.

 

“Saya jualan pisang goreng, sehari pendapatan Rp. 50 ribu, setiap hari saya tabung Rp. 2 ribu selama 20 tahun untuk bisa berangkat haji,” ujar Mbak Jawi saat diwawancarai oleh Reporter TV tersebut.

 

“Orangnya ulet, tekun dan kini panggilan haji pun didapatnya,” ungkap salah seorang pembeli pisang goreng Mbak Jawi, Hariyadi.

 

Selain itu ada kisah Nenek Altum (64 tahun), seorang buruh tani di Malang yang telah menabung selama 20 tahun yang akhirnya mampu mewujudkan niatnya untuk Berhaji setelah mengantre selama lima tahun lamanya. Walau usianya sudah senja namun Nenek Altum tetap semangat bekerja sebagai buruh pengupas biji jagung yang dititipkan tetangganya.

 

“Saya menabung selama 20 tahun dari hasil buruh tani milik tetangga, terkadang juga menanam padi di lahan belakang rumah,” kata Altum.  

 

http://nasional.news.viva.co.id/news/read/534902-nenek-buruh-tani-menabung-selama-20-tahun-untuk-naik-haji

 

Impossible is Nothing bagi Allah SWT Yang Maha Kaya dan Kuasa, bagi manusia Impossible is Impossible tidak bagi-NYA sehingga bagi orang-orang seperti Mbak Jawi dan Ibu Rumiyem maka ditengah keterbatasannya tersebut mereka tetap mampu membuktikan bahwa untuk berangkat haji memenuhi undangan Allah SWT tidak perlu bergaji besar. Asal ada NIAT KUAT dalam HATI, Tekun dan semangat dalam mencapainya maka Insya ALLAH semua akan terwujud.

 

Terima kasih Mbak Jawi dan Ibu Rumiyem, untuk contoh kekuatan tekad, niat tulus, usaha tak kenal serta semangat yang tinggi dalam mewujudkan ‘dream’ setiap muslim menunaikan haji ketanah suci. Semoga semakin menambah semangat dan keinginan saya pribadi untuk juga bisa menjadi ‘tamu Allah’ ditahun-tahun mendatang.

 

Semoga menjadi Haji yang mabrur.. Mbak Jawi Nenek Altum !

 

 

Salam Kompasiana,

Wefi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun