“Ditambah dengan penjualan emas, terkumpul Rp. 20 juta. Langsung saya mendaftar (calon haji),” ungkap Ibu Rumiyem yang memiliki 6 anak tersebut. (sumber :rimanews.com)
Tadi pagi saat penulis menonton acara berita pagi disalah satu TV Swasta, kembali mendapat contoh kekuatan tekad dari orang sekitar kita demi keinginan untuk bisa menunaikan rukun iman keenam tersebut. Dia adalah Mbak Jawi yang tinggal di Jember , Jawa Timur dan pekerjaan hariannya adalah berjualan pisang goreng didaerahnya. Cara yang dilakukan pun sama seperti yang dilakukan oleh Ibu Rumiyem.
“Saya jualan pisang goreng, sehari pendapatan Rp. 50 ribu, setiap hari saya tabung Rp. 2 ribu selama 20 tahun untuk bisa berangkat haji,” ujar Mbak Jawi saat diwawancarai oleh Reporter TV tersebut.
“Orangnya ulet, tekun dan kini panggilan haji pun didapatnya,” ungkap salah seorang pembeli pisang goreng Mbak Jawi, Hariyadi.
Selain itu ada kisah Nenek Altum (64 tahun), seorang buruh tani di Malang yang telah menabung selama 20 tahun yang akhirnya mampu mewujudkan niatnya untuk Berhaji setelah mengantre selama lima tahun lamanya. Walau usianya sudah senja namun Nenek Altum tetap semangat bekerja sebagai buruh pengupas biji jagung yang dititipkan tetangganya.