Â
Sekedar flashback, berikut daftar pemain dan pelatih yang mendapatkan hukuman dari KomDis dan dikuatkan oleh KomDing PSSI :
1. Hukuman Seumur Hidup   : Wahyu Winarto (Manajer PSIS), Eko Riyadi (Pelatih PSIS), Catur Adi, Komaedi, Fadli Manan dan Saptono (Pemain PSIS). Eri Febrianto (Sekretaris Tim PSS), Rumadi (Manajer Operasional PSS), Herry Kiswanto (Pelatih PSS), Riyono, Agus Setyawan, Hermawan Putra (Pemain)
2. Hukuman 10 tahun     : Setiawan, Budi (Asisten Pelatih PSIS), Edi Brroto, Edwin Syahrudin (Asisten Pelatih)
3. Hukuman 5 tahun     : Vidi H, Elina Soka, Andik Rahmat, Franky M, Taufik Hidayat, Sunar Sulaiman, Anam Syahrul, Ronal Fagundez dan Julio Alcorse (PSIS) Ridwan Awaludin, Eko Setyawan, Anang Hadi, Mudah Y, Moniega Bagus, Marwan M, Satrio Aji dan Wahyu G (PSS).
Â
Semoga saja Menpora RI, Imam Nahrawi mampu mewujudkan pertemuan tersebut dan bisa menggali lebih dalam tentang kasus tersebut sehingga bisa membantu mencarikan solusi terbaik untuk para pemain yang telah dijatuhkan sanksi oleh Komdis PSSI. Sebagai pihak yang dianggap mau membenahi tata kelola sepakbola nasional tentunya Menpora RI juga punya trik tersendiri dalam memerangi match fixing.
Â
Sebenarnya apa yang dilakukan pemain PSS Sleman adalah hal positif dalam hal untuk mengungkap aktor intelektual terjadinya kasus ‘sepakbola gajah’ yang sampai saat ini lebih banyak menyentuh kepada para pemain dan pelatih dari kedua kesebelasan termasuk adalah legenda Timnas Indonesia, Herry Kiswanto yang juga adalah pelatih kepala PSS Sleman kala kejadian tersebut.
Â
Perjuangan pun telah dilakukan oleh Herry Kiswanto dalam memperjuangkan keadilan termasuk juga dukungan dari para rekan legenda Timnas Indonesia lainnya yang melihat rekam jejak seorang, HerKis panggilan Herry Kiswanto selama menjadi pemain jauh dari hal seperti itu. Terakhir Herry Kiswanto pun telah bertemu dengan Pengurus PSSI (sayang gagal jumpa dengan La Nyala, Presiden PSSI).