Mohon tunggu...
Achmad Suwefi
Achmad Suwefi Mohon Tunggu... Administrasi - pekerja swasta penggemar Liverpool, Timnas dan Argentina

You will never walk alone

Selanjutnya

Tutup

Bola

Edisi Tematis 3 tahun di Kompasiana : Menengok Blueprint Sepakbola Australia

22 Juli 2015   20:33 Diperbarui: 22 Juli 2015   20:33 427
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Australia juara Piala Asia 2015 / sumber : the whole football plan booklet)

Tidak terasa esok hari tepat tiga tahun penulis bergabung diblog keroyokan Kompasiana, waktu yang masih belum lama dibanding dengan rekan Kompasioner yang lebih senior. 23 Juli 2012 saat penulis memutuskan ikut berbagi dalam hal artikel sebagaimana motto Kompasiana yakni ‘share and connection’. Fokus lebih banyak ke kanal olahraga khususnya sepakbola nasional dengan misi bagaimana sepakbola Indonesia kembali menjadi macan asia sebagaimana diera 1960-an dulu.

 

Walau sepakbola nasional belum memperlihatkan tanda menuju kearah berprestasi sebagaimana slogan penulis untuk PSSI dalam lima tahun terakhir ‘Kaya Konflik tapi Miskin Prestasi’. Namun ‘dream’ penulis akan prestasi sepakbola Indonesia berprestasi internasional belumlah pudar karena ‘Timnas Main Bagus itu sudah BIASA tetapi Timnas Juara itu baru LUAR BIASA’, momen luar biasa itulah yang dinantikan penulis kedepannya.

 

Dan di tiga tahun penulis bergabung di Kompasioner, bolehkan sedikit mengangkat edisi tematis tentang blue print sepakbola Australia yang bisa menjadi bahan rujukan dalam melihat cara pandang Asosiasi Sepakbola Australia dalam mengembangkan sepakbola mereka lebih berprestasi.

 

Catatan perjalanan dalam tujuh bulan ditahun 2015 bisa menjadi rujukan torehan prestasi Australia dilevel internasional ,yakni :

1. Juara Piala Asia 2015

2. Perempat finalis Piala Dunia Sepakbola Wanita 2015 Kanada

3. Lolos Putaran Final Piala Asia U-23 2016 Qatar (Olimpiade Rio.

 

Walau mereka juga gagal lolos ke Putaran Final Piala Dunia U-20 2015 di Selandia Baru karena gagal lolos bersama Timnas U-19 Indonesia di fase grup B yang meloloskan Uzbekistan dan UEA kebabak delapan besar Piala Asia U-19 2014 di Myanmar. Setidaknya beberapa rangkuman dari Asosiasi sepakbola Australia dalam blue print bernama ‘Whole the Football Plan’ dapat menjadi rujukan.

 (ekosistem sepakbola ala FFA)

Dimulai dari visi Asosiasi Sepakbola Australia yakni ‘Menjadikan sepakbola semakin besar dan paling populer di Australi’ dalam sebuah Ekosistem Sepakbola yang berarti :

1. Memiliki lebih banyak grassroots (pembinaan diakar rumput)

2. Memiliki lebih banyak fans ataupun pendukung

3. Memiliki lebih banyak pemain berkelas dunia

 

Untuk mencapai visi tersebut maka ada sembilan program yang saling berkaitan satu sama lain, sehingga Ekosistem Sepakbola Australia dapat terwujud yakni :

1. Komunitas Sepakbola dimana ditargetkan mencapai 30 juta jiwa pada 2035 atau 20 tahun kedepan

2. Pelatihan, dimana targetnya memiliki 100 ribu pelatih (tahun 2015, Australia memiliki 24 ribu pelatih)

3. Fasilitas sepakbola sehingga ‘kapanpun, dimanapun, bagaimanapun’ dibutuhkan

4. Wasit dengan meningkatkan standar termasuk pelatihan

5. Administrasi yang akan disatukan dan terintegrasi dengan ‘The Whole of Football Plan’

6. Koneksi para Fans/Pendukung dimana kedepan 75 persen terdiri dari pendukung/fans muda diklub besar Australia

7. Kompetisi dengan menjadikan kompetisi A-league menjadi semakin kompetitif serta stabil (termasuk juga Liga Primer Nasional serta Piala FFA yang dikhususkan untuk pemain akar rumput)

8. Pengembangan Pemain dimana akan ada pemberian bea siswa untuk 3 ribu pemain muda laki-laki dan perempuan (2015 hanya memberikan 24 bea siswa oleh FFA)

9. Tim Nasional yang diharapkan akan mewakili perbedaan dari penduduk Australia dan menjadi contoh bagi pemain muda Australia.

 

"Sepak bola adalah sebuah misi untuk menjadi yang terbesar dan paling populer olahraga di Australia," ungkap CEO FFA (Asosiasi Sepakbola Australia), David Gallop yang diumumkan melalui www.wholeoffootballplan.com.au.

 

"Itu ide yang berani, tapi sekarang adalah waktu bagi masyarakat Football Australia untuk membawa ke kehidupan."

 

Di antara target yang ditetapkan oleh WOFP adalah satu juta anggota klub pada 2035, tuan rumah FIFA Piala Dunia Wanita 2023 dan kolam gabungan 3.000 elit laki-laki dan pemain wanita di usia 12 sampai 19 kelompok berlomba-lomba untuk seleksi nasional.

 

Dengan A-League sekarang dalam musim ke-10-nya, FFA Frank Lowy Ketua mengatakan bahwa sepak bola Australia memiliki dasar yang kuat, tapi diperlukan untuk terus tumbuh dan bermimpi besar.

 

"Kami pertama harus membangun kembali fondasi dan mengembalikan kredibilitas permainan kami," kata Frank Lowy, Ketua FFA

 

Bagi rekan Kompasioner yang ingin melihat lebih lengkap blue print sepakbola Australia yang bernama ‘Whole the Football Plan’ dapat merujuk pada link berikut ..

 

http://www.wholeoffootballplan.com.au/pdfs/Whole_of_Football_Plan.pdf

 

Sedangkan target tim sinergi PSSI adalah saat satu abad Indonesia merdeka, Timnas Indonesia tampil disemifinal Piala Dunia 2046.

 

http://www.kompasiana.com/wefi/pssi-targetkan-timnas-lolos-semifinal-piala-dunia-di-100-tahun-indonesia_555b0bd6e6afbd290f050e76

 

Salam Sepakbola Berprestasi,

Wefi

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun