Mohon tunggu...
Achmad Suwefi
Achmad Suwefi Mohon Tunggu... Administrasi - pekerja swasta penggemar Liverpool, Timnas dan Argentina

You will never walk alone

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Surat Perpisahan Sahabat Istimewa, Ramadhan !

14 Juli 2015   07:33 Diperbarui: 14 Juli 2015   08:33 390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sahabat yang kucintai,

Tiba saatnya Aku akan pulang...

Karena sudah hampir genap sebulan bertamu namun acapkali aku ditinggal sendirian begitu saja.

 

Olehmu aku disebut sebagai yang istimewa namun perlakuan mu kepada tidaklah luar biasa.

 

Cinderamata yang kubawa tidak menarik minatmu

 

Shalat tarawih mu kedodoran karena lembur, pekerjaan serta karena keperluan belanja untuk lebaran, apalagi shalat lima waktu berjamaah yang kerap bolong dan tidak tepat waktu.

 

Sehingga tak ada waktu bagimu untuk meminta ampun kepada Rabb-mu dengan alasan sibuk dengan urusan duniawi. Sehingga siang dan malam terlewat begitu saja tanpa ada peningkatan dalam berbuat kebaikan dibanding 11 bulan sebelumnya.

 

Al-qur’an hanya menjadi penghias lemari dan hanya dibaca sekilas. Coba bandingkan dengan waktu yang kau habiskan untuk mengunggah status di hape canggih yang kau miliki.

 

Bersedekah pun tidak lebih bagus dibanding bulan sebelumnya, mungkin dirimu takut tidak memiliki uang untuk lebaran nanti apalagi untuk mudik ke kampung halaman.

 

Jika seperti ini wajar bila aku menganggap seperti tamu yang tidak engkau harapkan kedatangannya sehingga sekalipun aku pergi meninggalkanmu tak ada rona penyesalan diwajahmu.

 

Dengan keistimewaannya aku datang dengan membawa berbagai kemulian sehingga aku pulang tanpa kesia-siaan. Yakinlah sahabatku, aku bisa jadi tidak akan kembali lagi menemui sehingga engkau akan menyesal karena telah mengabaikan kedatanganku.

 

Jadi sahabat yang kucintai, walau sekarang sudah memasuki injury time karena hanya tinggal 3 hari lagi kebersamaanku dengan mu tetapi harapanku sebagai seorang sahabat adalah engkau menyadari dengan sepenuh hati kehadiranku sebelum akhirnya aku benar-benar pergi meninggalkanmu.

 

Salam Kompasiana,

Wefi

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun