(Gebby, guru bahasa Inggris Martinus / sumber : topskor.co.id)
“Do you like English?”
“No, I like Football”
Itulah jawaban dalam bahasa Inggris dari pertanyaan yang ditanyakan Frilla Geubrina Djufri atau yang biasa dipanggil Gebby kepada Martunis, remaja asal Aceh yang kini telah berada diakademi Sporting Lisbon (Portugal) usai mendapatkan kontrak dari klub pertama ayah angkatnya, Cristiano Ronaldo.
Martunis begitu mencintai sepakbola dan hari-harinya sebagaimana dituturkan oleh Gebby tak pernah sedikitpun tidak membicarakan semua hal berbau bola.
“Do you like English?’ No, I like Football’ begitu jawabnya dengan lugu saat saya tanya apakah ia mulai menyukai pelajaran bahasa Inggris,” ujar Gebby.
Penulis ini hari melihat ada sosok lain yang layak untuk dishare dengan rekan Kompasioner, tentang sosok yang juga berperan dalam membentuk seorang Martunis agar memiliki kemampuan dalam bahasa Inggris. Bahasa internasional yang bisa digunakan dimanapun kita berada, walaupun di Portugal lebih banyak menggunakan bahasa Portugis tentunya.
Harian Top Skor pun mengangkat ulasan tentang sosok Gebby yang kini berkarir dibagian protokol kantor Gubernur Aceh, sebagai Honorer. Awal muasal dirinya berinteraksi dengan Martunis adalah penunjukan langsung dirinya sebagai guru bahasa Inggris Martunis oleh Dubes (Duta Besar) Portugal untuk Indonesia, Joaquin Moreira de Lemos.
Tiga bulan dari Januari hingga April adalah waktu yang harus dimaksimalkan untuk membuat Martunis semakin menguasai bahasa Inggris, walau kala itu Martunis belum mengetahui bahwa dirinya akan diberangkatkan ke Portugal. Sebanyak tiga hingga empat kali sepekan. Gebby dengan intensif menemani Martunis disebuah ruang belajar dilantai dua kantor acehfootball.com di Banda Aceh.
“Kerap ia mengeluh meukilah lidah (keseleo lidah), saat saya mengajaknya melafalkan kata-kata yang sering digunakan dalam bahasa Inggris,” ungkap Gebby yang juga pernah menjadi peserta Indonesia – Korea Youth Exchange Program 2014 tersebut.
Selama tiga bulan mengajar , Gebby memang lebih mengajarkan Martunis bahasa Inggris untuk level pemula namun kini pemuda 17 tahun tersebut sudah mulai berbicara dalam bahasa Inggris lebih baik dari sebelumnya.
“Sekarang, dari status BBM (lackberry messenger) hingga twitter, ia sudah makin sering menulis menggunakan bahasa Inggris,” kata Gebby.
Bisa jadi sebagaimana yang dituturkan oleh Gebby, Martunis sosok yang menghargai waktu dimana selalu datang lebih awal serta menyiapkan sendiri semua hal untuk keperluan pelajarannya. Sebuah nilai lebih yang diharapkan Gebby akan mampu membantu Martunis menaklukkan tantangan di Portugal.
“Ia datang mengabari ke saya, ‘kak, saya ke Portugal,’ ia berpamitan. Hingga sekarang ia masih sering mengontak saya. Jujur, saya turut bangga dengan prestasinya. Insya Allah ia bisa menjadi inspirasi bagi remaja lain di Indonesia,” tutup Gebby.
Salam Sepakbola Nasional,
Wefi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H